Jakarta - Menjelang peringatan hari Pahlawan Nasional 10 November, penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mengungkapkan makna kepahlawanan.
Kalau ditanya pahlawan harus seperti apa? Susah kalau sekarang harus disebut.
Novel memandang, pahlawan lekat dengan figur ketokohan seseorang yang dapat menginspirasi dan memotivasi orang banyak, terutama bagi dirinya pribadi.
"Terkait kepahlawanan, bagi saya tentunya melihat tokoh-tokoh, atau siapapun pahlawan itu melihat semua orang yang melakukan hal dengan rasa ikhlas, juga menginspirasi bagi saya," kata Novel di kawasan Gatot Subroto, Sabtu malam, 9 November 2019.
Menurut dia, orang-orang saat ini akan merasa kesulitan, apabila disuruh menentukan siapa pahlawan terlayak untuk era berikutnya.
Pria kelahiran Semarang ini memiliki anggapan, seorang pahlawan pada zaman ini sebaiknya harus inspiratif, untuk menyebarkan hal-hal positif bagi orang-orang yang berada di sekitarnya.
"Yang pertama gini, bahwa apa yang dilakukan orang lain untuk orang banyak, itu yang harus dilihat," ucap Novel.

Kendati telah menjelaskan maknanya, namun pria berusia 42 tahun ini merasa kesulitan untuk menentukan kesosokan tokoh yang saat ini sangat layak untuk dia sebut sebagai pahlawan.
"Sekarang setok di Indonesia orang-orang seperti beliau (pahlawan), sudah sangat sedikit. Kalau ditanya pahlawan harus seperti apa? Susah kalau sekarang harus disebut," kata Novel.
Novel Baswedan kemudian menjelaskan, yang harus diteladani dari perjuangan seorang Pahlawan Nasional ialah kerja keras yang patut diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. []