Semarang - Naik motor di tengah guyuran gerimis, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo keliling memantau situasi dan kondisi Kota Semarang di malam Tahun Baru 2021. Ia menyambangi rumah sakit, kantor polisi, tempat karantina pasien Covid-19, pos perlintasan kereta api, hingga blusukan ke kuburan.
Tarno, 53 tahun, salah satu petugas penggali kubur jenazah Covid-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jatisari, Mijen, Semarang. Tugas itu membuatnya tak bisa merayakan malam Tahun Baru bersama keluarga.
Setiap hari, bahkan pada Kamis malam, 31 Desember 2020, ia bersama tiga rekannya harus standby di TPU Jatisari. TPU itu memang menjadi lokasi pemakaman jenazah Covid-19 Kota semarang.
Sesaat selesai memakamkan jenazah, Tarno dikejutkan dengan kedatangan Ganjar. Ia benar-benar tak menyangka jika orang nomor satu di Jawa Tengah itu mau menginjakkan kaki di tengah area pemakaman, di jelang tengah malam pula.
Ganjar sendiri hanya tersenyum demi melihat wajah polos kekagetan Tarno bersama kawan-kawannya. Ia selanjutnya memberi semangat dan apresiasi atas keringat dan dedikasi para penggali kubur itu.
Gubernur khas rambut putih ini sangat memahami, bahwa pandemi Covid-19 ini memaksa Tarno dan teman-temannya tidak bisa ikut merayakan malam pergantian tahun seperti warga lainnya.
"Bangga sekali rasanya. Tidak menyangka akan dikunjungi Bapak Gubernur. Apalagi ini bawa oleh-oleh dan kami dikasih 'vitamin' berupa uang ini. Senang sekali rasanya, ya meskipun saya tidak bisa merayakan malam Tahun Baru bersama keluarga, tapi saya ikhlas karena tanggung jawab ini," ucap Tarno.
Sudah ada 372 jenazah yang saya makamkan di sini. Jadi kepada masyarakat, saya sampaikan kalau virus Covid-19 ini benar-benar ada.
Di tengah guyuran hujan, Ganjar Pranowo motoran keliling untuk memberi semangat para petugas yang tetap menjalankan tugas di malam Tahun Baru. (Foto: Tagar/Humas Pemprov Jateng)
Tarno yang sejak 2 April bertugas menggali makam bagi jenazah Covid-19 menceritakan pada Ganjar suka dukanya. Mulai harus memakamkan jenazah larut malam, hingga cerita-cerita mistis yang dialaminya.
"Sudah ada 372 jenazah yang saya makamkan di sini. Jadi kepada masyarakat, saya sampaikan kalau virus Covid-19 ini benar-benar ada. Saya minta masyarakat membantu dengan memakai masker, jaga jarak dan tidak berkerumun serta rajin cuci tangan," bebernya.
Tadi malam, Ganjar juga montoran berkeliling ke sejumlah tempat untuk memberikan semangat pada tenaga kesehatan dan pasien Covid-19 di Hotel Kesambi dan BPSDM serta RSUD Tugurejo Semarang.
Ia juga menyempatkan menyambangi penjaga palang perlintasan KA di Kokrosono dan menyapa petugas Pos Nataru di kawasan Simpang Lima, mengunjungi Polsek Gajahmungkur dan Koramil 10 Gajahmungkur Semarang.
Kedatangan Ganjar di malam tahun baru itu menjadi pelecut semangat tersendiri bagi pasien, nakes, anggota TNI Polri, penggali kubur dan penjaga palang kereta api itu. Mereka mengaku bangga, karena Ganjar begitu perhatian pada mereka.
"Senang sekali rasanya, ini bentuk perhatian Pak Ganjar pada kami tenaga kesehatan. Beliau juga memberikan support pada kami dan tenaga kesehatan yang ada. Meski tidak bisa merayakan malam Tahun Baru bersama keluarga, tapi kami tetap bahagia. Kami harap virus segera selesai dan masyarakat kami minta membantu dengan mematuhi protokol kesehatan," kata dr Irma, tenaga kesehatan yang bertugas di tempat isolasi BPSDM Jateng.
"Terima kasih sekali atas kunjungan Bapak Gubernur. Kami sangat bangga beliau memberikan perhatian pada kami. Ini memberi motivasi pada kami untuk bekerja lebih semangat dalam melayani masyarakat dan mengamankan Tahun Baru," ucap Kepala Polsek Gajahmungkur Komisaris Polisi Juliana secara terpisah.
Baca juga:
- Jeritan Penjual Pisang Epe Pantai Losari Ditutup Tahun Baru
- Banjir Genangi Rumah Warga Bonang Demak di Hari Pertama 2021
- Jangan Kecele ya, PKL Balai Jagong Kudus Libur Tiga Hari
Ganjar sendiri menyatakan sengaja menengok petugas-petugas yang tetap bertugas di tengah hiruk pikuk malam pergantian tahun demi memberikan semangat sekaligus ucapan terima kasih.
"Mereka harus standby karena harus menjaga rumah sakit, menjaga keamanan dari TNI Polri, tenaga kesehatan di tempat isolasi sampai penjaga kuburan dan palang pintu kereta api yang mesti bertugas. Menurut saya, mereka perlu ditengok, karena di tengah hiruk pikuk keramaian mereka tetap berjaga. Kalau bisa ketemu dan ngobrol dengan saya, bisa silaturahmi, mungkin mereka senang dan semangat," terang dia.
Ganjar berharap masyarakat mau mendukung pemerintah dengan mengurangi kerumunan dan menjaga protokol kesehatan. Sebab dengan cara itu, maka virus Covid-19 akan bisa segera teratasi. Sekaligus mereka-mereka yang harus bertugas sepanjang hari bisa kembali bersama keluarga tercinta dalam kondisi sehat dan selamat.
"Mari kita berdoa, mudah-mudahan tahun depan vaksin ada, semua sadar protokol kesehatan agar kehidupan bisa kembali pulih seperti semula. Mari kita semua mendukung, dengan dukungan itu, maka semua akan kembali membaik," pungkasnya. []