Malaysia Luncurkan Kendaraan Listrik Buatan Lokal Pertama Buatan Proton

Perusahaan mobil Malaysia, Proton, meluncurkan kendaraan listrik (EV-electric vehicle) dalam negeri pertamanya
PM Malaysia Anwar Ibrahim (tengah-kiri) bersama para pejabat lainnya pada peluncuran kendaraan listrik (EV) produksi lokal pertama, e.MAS 7, di Pusat Pameran dan Perdagangan Internasional Malaysia (MITEC) di Kuala Lumpur, Malaysia, 16/12/2024. (Foto: voaindonesia.com/ARIF KARTONO/AFP)

TAGAR.id, Kuala Lumpur, Malaysia – Perusahaan mobil Malaysia, Proton, meluncurkan kendaraan listrik (EV-electric vehicle) dalam negeri pertamanya, Senin (16/12/2024), setelah pemerintah berjanji untuk meningkatkan penggunaan kendaraan listrik di jalan raya.

Proton, yang didukung oleh pabrik besar otomotif China, Geely, meluncurkan SUV e.MAS 7 di Pusat Perdagangan dan Pameran Internasional Malaysia di Kuala Lumpur.

E.MAS 7, produk mobil listrik termurah itu akan dijual 105.800 ringgit atau sekitar Rp 380 juta, sedangkan model kelas atasnya akan dijual seharga hampir Rp 445 juta.

Mobil yang diproduksi oleh BYD China dan Tesla milik Elon Musk itu telah tersedia di Malaysia, namun pemerintah mengumumkan rencana untuk kendaraan listrik meraih pangsa pasar sebesar 20 persen dari penjualan kendaraan baru pada tahun 2030.

Geely memiliki 49,9 persen saham Proton dan tahun lalu mengumumkan investasi $10 miliar di pabrik perusahaan itu di Tanjong Malim, 50 kilometer utara Kuala Lumpur.

Model e.MAS 7 EV diharapkan dapat meningkatkan kemampuan kita dalam memproduksi kendaraan listrik yang bermutu baik, kata Perdana Menteri Anwar Ibrahim pada acara peluncuran mobil itu.

Analis otomotif setempat, Nicholas King mengatakan rendahnya biaya mungkin memacu rencana elektrifikasi pemerintah. “Harganya pasti akan mengguncang pasar kendaraan listrik lokal,” kata King, editor senior di situs mobil KeyAuto.my. (ps/jm)/AFP/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Uni Eropa Setuju Terapkan Tarif Impor untuk Kendaraan Listrik China
Negara-negara Uni Eropa pada Jumat (4/10/2024) melalui pemungutan suara setuju untuk menerapkan tarif hingga 45 persen pada kendaraan listrik