Malaysia Tangkap 8 Orang Karena Diduga Terkait ISIS

Dia mengatakan penyelidikan awal oleh polisi "juga menemukan adanya ancaman terhadap Yang Mulia (raja), perdana menteri
FILE - Polisi Malaysia berpatroli di pasar Chow Kit yang populer di Kuala Lumpur, 8/6/2023. (Foto: voaindonesia.com/Mohd Rasfan/AFP)

TAGAR.id – Menteri Dalam Negeri Malaysia, Saifuddin Nasution Ismail, Senin (24/6/2024) mengatakan, polisi menahan delapan orang yang diduga memiliki hubungan dengan kelompok ISIS yang konon merencanakan serangan terhadap raja dan perdana menteri.

“Para tersangka ditangkap selama akhir pekan di berbagai wilayah di negara mayoritas Muslim tersebut,” kata Menteri Saifuddin Nasution Ismail dalam sebuah pernyataan.

Dia mengatakan penyelidikan awal oleh polisi "juga menemukan adanya ancaman terhadap Yang Mulia (raja), perdana menteri, tokoh terkemuka dan pimpinan tertinggi kepolisian Malaysia".

Keenam pria dan dua wanita tersebut berasal dari latar belakang yang berbeda, termasuk pengangguran dan profesional berpendidikan, tambah menteri itu.

Pada Maret, seorang penyerang bersenjatakan parang yang dicurigai memiliki hubungan dengan kelompok yang terkait dengan Al-Qaeda menyerbu sebuah kantor polisi di negara bagian Johor dan membunuh dua polisi.

Penyerang, yang menurut polisi mempunyai hubungan dengan Jemaah Islamiyah (JI), telah menebas salah satu petugas sebelum mengambil pistol dan menembak petugas lainnya.

JI dinyatakan bertanggungjawab atas serangkaian serangan bom mematikan di wilayah Asia Tenggara termasuk pemboman tahun 2002 di Bali, yang menewaskan 202 orang, termasuk 88 warga Australia.

Inspektur Jenderal Polisi Razarudin Husain pada Maret mengatakan bahwa Malaysia akan meningkatkan keamanan. (ab/ns)/AFP/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Filipina Tangkap Seorang Warga Fasilitator Pendanaan Teroris ISIS
Myrna Mabanza ditangkap di dekat kota Indanan di kepulauan Sulu, yang merupakan basis kelompok militan bersenjata yang terkait dengan ISIS
0
Malaysia Tangkap 8 Orang Karena Diduga Terkait ISIS
Dia mengatakan penyelidikan awal oleh polisi "juga menemukan adanya ancaman terhadap Yang Mulia (raja), perdana menteri