Makassar - Mantan Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Idrus Paturusi dikabarkan terpapar virus corona, kabar tersebut disampaikan oleh anak Idrus Paturusi, dr. Idrianti Idrus Paturusi lewat akun media sosialnya, Rabu, 25 Maret 2020.
Saya mewakili bapak Prof Dr dr Idrus Paturusi, memohon doa untuk kesembuhan Bapak yang saat ini positif Covid 19.
Sehari sebelumnya, pada Selasa, 24 Maret Idrus Paturusi masih sempat membawa bantuan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap Tim Satgas Covid-19 Unhas.
“Saya mewakili bapak Prof Dr dr Idrus Paturusi, memohon doa untuk kesembuhan Bapak yang saat ini positif Covid 19 dan sudah berada di ruang Isolasi Rumah Sakit Universitas Hasanuddi (RSUH),” tulis dr Eche sapaan Idrianti Idrus Paturusi.
Eche dalam pesan yang beredar di media sosial itu juga meminta maaf kepada teman sejawat yang beberapa hari lalu dan ada kontak dengan orang tuanya, dan mungkin bisa melakukan social distance perbaiki imun dan bisa memeriksakan diri secepat mungkin.
“Semoga Allah azza wa Jalla memberikan kesembuhan untuk bapak saya dan memberikan kesehatan kepada para anggota WAG ini. Demikian penjelasan saya mewakili Bapak Prof Idrus,” jelasnya.
Kasubdit Humas dan Informasi Publik Direktorat Komunikasi Universitas Hasanuddin Ishaq Rahman menyebut sosok Idrus Paturusi sebagai dokter yang selalu hadir di setiap bencana kemanusiaan.
“Sebelum dinyatakan positif terpapar Virus Corona, mantan Rektor Unhas ini juga sementara berjuang membantu pasien dan tim medis di rumah sakit. Mari kita ikut mendoakan kesehatan dan kesembuhan bapak, guru, panutan kita,” kata Ishaq.
Ishaq menambahkan, keberanian keluarga Prof Idrus mengumumkan status positif mendapat penghormatan dari Civitas Akademika Unhas. Sikap kesatria dengan secara terbuka dan mengakuinya. Sungguh suatu contoh dan teladan bagi siapa saja. “Beliau ingin menjadi bagian dari solusi,” jelasnya.
Prof Idrus Paturusi merupakan Rektor Unhas periode 2006-2010 dan 2010-2014. Merupakan salah satu tokoh yang sangat aktif dalam upaya mengatasi berbagai persoalan kemanusiaan di Indonesia.
Setelah wabah virus corona dinyatakan sebagai bencana non alam nasional, Prof Idrus aktif mendorong sivitas akademika untuk turut membantu. []