Wakil Presiden periode 2019-2024, Ma'ruf Amin, memberikan tanggapan terkait isu 'matahari kembar' yang muncul setelah sejumlah menteri Kabinet Merah Putih menyambangi kediaman Presiden ke-7, Joko Widodo, di Solo. Menurut Ma'ruf, silaturahmi tersebut hanyalah bentuk keakraban dengan mantan presiden.
"Saya kira itu bagian dari silaturahmi, baik dengan bekas Presiden, bekas Wapres, maupun dengan tokoh-tokoh lain," ujar Ma'ruf usai menghadiri halal bihalal di kediaman Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, di Jakarta Selatan, Minggu (20/4/2025). Dia menekankan bahwa jika hati bersih, tidak ada ancaman yang perlu dikhawatirkan.
Ma'ruf juga memberikan nasihat kepada kabinet saat ini. Dia menegaskan bahwa kabinet harus bekerja keras, bersatu, dan fokus pada prioritas. "Kita semua tahu bahwa situasi sekarang tidaklah mulus. Oleh karena itu, kita harus bekerja keras, bersatu, dan mengambil langkah-langkah terbaik, terutama yang menjadi prioritas," tuturnya.
Sebelumnya, politikus PKS, Mardani Ali Sera, mengingatkan bahwa silaturahmi adalah hal yang baik, namun jangan sampai terjadi 'matahari kembar'. "Silaturahmi tetap baik, tapi tidak boleh ada matahari kembar," kata Mardani kepada wartawan, Jumat (11/4). Menurutnya, Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkan determinasi, kapasitas, dan komitmennya, dan tidak akan tersinggung jika menterinya bertemu dengan Jokowi.
Ma'ruf berharap bahwa semua pihak dapat bekerja sama dengan baik dan fokus pada pembangunan negara. "Yang terpenting adalah kita semua bekerja untuk kebaikan bangsa dan negara, bukan untuk kepentingan pribadi atau kelompok," pungkasnya.