Jakarta - Para peserta Reuni 212 meneriakkan Sukmawati Soekarnoputri dengan frasa 'Si Busuk'. Adik dari Presiden ke-5 Indonesia Megawati itu dianggap massa telah melecehkan agama.
Ade Armando sampai sekarang aman, Victor Laiskodat aman, Si Busuk aman.
Massa Reuni 212 menilai Sukmawati menghina Nabi Muhammad SAW karena membandingkan dengan Presiden ke-1 Indonesia, Sukarno. Massa menyerukan Sukmawati ditangkap.
"Tangkap Si Busuk, tangkap tangkap tangkap Si Busuk sekarang juga," seru massa Reuni 212 di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Senin 2 Desember 2019.

Juru Bicara Persaudaraan Alumni (PA) 212 Haikal Hassan menegaskan laporan dari pihaknya terkait pernyataan Sukmawati telah dilayangkan ke kepolisian. Sejumlah daerah juga melaporkan kasus sama ke polisi.
"Ade Armando sampai sekarang aman, Victor Laiskodat aman, Si Busuk aman. Kami umat Islam tidak akan berhenti. Kami akan bangkit!" kata Haikal.
Ketua Media Center Persatuan Alumni 212 Novel Bamukmin sebelumnya mengatakan laporan ke kepolisian soal kasus Sukmawati hingga saat ini menggantung. Menurut dia, bila seseorang telah menghina agama maka hukum sepatutnya ditegakkan.
"Kami menyayangkan belum adanya progress atas laporan saudara-saudara kami atas penghinaan yang dilakukan Ibu Sukmawati yang sudah berkali-kali menghina, menista agama Islam," tuturnya.
Reuni 212 dimulai dengan salat Tahajud dan Subuh berjamaah sejak pukul 03.00 WIB. Sejumlah tokoh 212 tampak hadir, yaitu Ketua GPNF Ulama, Yusuf Muhammad Martak, Ketua Umum FPI Ahmad Sobri Lubis, dan Imam FPI Provinsi Banten Qurtubi Jaelani.
Massa yang hadir terlihat mengenakaan pakaian serba putih seperti yang diserukan oleh Novel Bamukmin sebelum acara ini digelar.