Massa dari Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) mendatangi kediaman Presiden Joko Widodo di Banjarsari, Solo, untuk meminta penjelasan mengenai keaslian ijazah Jokowi. Sebelumnya, massa ini juga telah mendatangi Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk menanyakan hal yang sama. Belasan orang yang tergabung dalam TPUA berjalan kaki menuju rumah Jokowi, dengan tujuan yang jelas: mendapatkan kebenaran.
Wakil Ketua TPUA, Rizal Fadhilah, mengatakan bahwa kedatangan mereka ke rumah Jokowi bukan hanya untuk bersilaturahmi, tetapi juga untuk meminta klarifikasi. "Intinya silaturahmi halal bihalal, biasalah seperti warga halal bihalal untuk bertemu. Tapi yang kedua kami ingin klarifikasi, dan membantu Pak Jokowi untuk bisa berhubungan dengan ijazah aslinya yang selama ini beliau sampaikan," ujar Rizal, Rabu (16/4/2025).
Sebelumnya, Wakil Rektor UGM, Prof Wening Udasmoro, telah menegaskan bahwa Jokowi lulus dari Fakultas Kehutanan pada tahun 1985. Menurut Wening, ijazah asli Jokowi berada di tangan sang Presiden. "Jadi di dalam konteks ini, ini bukan soal membela siapa, tidak. Tapi bahwa kami dalam posisi ini adalah menjelaskan sebagai sebuah lembaga yang memiliki dokumen, ini mahasiswa kami dulu atau tidak, dan lulus atau tidak? Itu sudah kami jelaskan dan Joko Widodo itu lulus pada 5 November 1985, sesuai dengan catatan di dokumen Fakultas Kehutanan," jelas Wening.
Dekan Fakultas Kehutanan, Sigit Sunarta, juga menjelaskan proses pemberian ijazah kepada mahasiswa. Menurut Sigit, UGM hanya menyimpan kopi ijazah, sedangkan ijazah asli berada di tangan Jokowi. "Jadi kami katakan bahwa skripsi yang diserahkan ke kami itu adalah skripsi asli. Kalau ijazah aslinya di mana? Ijazah aslinya ada di Pak Jokowi," tegas Sigit.
Massa TPUA berharap Jokowi dapat menunjukkan ijazah aslinya untuk mengklarifikasi isu yang beredar. Mereka menekankan bahwa tujuan mereka adalah untuk membantu Jokowi menjernihkan situasi yang sedang memanas. Namun, hingga saat ini, Jokowi belum memberikan respons langsung terkait permintaan ini.