Yogyakarta - Sektor pariwisata di Kota Yogyakarta mulai menggeliat. Sejumlah objek wisata sudah beroperasi secara terbatas. Salah satunya objek wisata kampung Tamansari. Pembukaan dilakukan dengan mengutamakan protokol kesehatan.
Ketua Kampung Wisata Tamansari, Ibnu Titianto mengatakan, objek wisata telah dibuka sejak 8 Juli lalu. Wisatawan yang datang wajib menerapkan standar operasional prosedur (SOP) yang ditetapkan pihak pengelola yakni Keraton Yogyakarta untuk mencegah penularan Covid-19. "Protokol harus pakai wajib masker, cuci tangan, dan menjalani pemeriksaan suhu dengan thermo gun," kata Ibnu pada Rabu, 21 Oktober 2020.
Baca Juga:
Keraton Yogyakarta pun mewajibkan dengan sistem rombongan 10-10. Rombongan akan dipandu satu pemandu. Warga kampung Tamansari juga turut berkontribusi untuk mencegah penularan Covid-19 di lingkungannya. Misalnya dalam mengadakan fasilitas tempat cuci tangan dan penyemprotan disinfektan secara rutin dan berkala.
"Kampung wisata membantu pembuatan tempat cuci tangan. Di RW 08 hampir tiap depan rumah ada tempat cuci tangan. Penyemprotan disinfektan dua kali seminggu juga dilakukan terus menerus. Sehingga, walaupun ribuan orang yang berkunjung itu tetap tidak ada terobosan virus yang masuk ke kampung kami," jelasnya.
Protokol harus pakai wajib masker, cuci tangan, dan menjalani pemeriksaan suhu dengan thermo gun.
Warga juga terlibat untuk memantau wisatawan dalam menerapkan protokol kesehatan. Walaupun pemandu bisa mengingatkan, warga juga punya hak untuk mengingatkan. Jika ada wisatawan yang kurang jaga jarak itu warga juga wajib mengingatkan. "Jadi semua terlibat tidak hanya pengelola (keraton). Karena di Tamansari pemukiman dan obyek kan menjadi satu," tuturnya.

Saat ini, jumlah wisatawan yang datang telah mencapai ribuan. Puncaknya pernah terjadi di saat akhir pekan. Terjadi kunjungan sebanyak 3.000 hingga 5.000 wisatawan dalam sehari.
"Tingkat kunjungan sebelum PSBB di Jakarta itu cukup banyak. Sampai sekarang juga masih banyak. Saat weekend informasinya ada 3.000 sampai 5.000 pengunjung," katanya.
Baca Juga:
Saat ini, belum semua kompleks wisata Tamansari dibuka. Baru terdapat sekitar empat kompleks yang dibuka, yakni kompleks Pasiraman Umbul Binangun, Pelataran, Sumur Gemuling atau masjid bawah tanah, dan Situs Pulo Kenanga.
Kompleks yang sementara tidak dibuka untuk wisatawan adalah pesarean yang berada di sisi selatan wilayah RT 30, RW 08. Tujuannya untuk meminimalisasi interaksi antara pengunjung dengan warga setempat. []