Jakarta, (Tagar 18/8/2017) - Sekjen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Didik Suhardi menjelaskan, Kemdikbud tidak ada rencana mematikan Madrasah Diniah (Madin) untuk dijadikan kegiatan ekstrakulikuler.
"Itu sudah selesai, sudah diclearkan dengan Kemenag. Yang jelas mengakomodasi beberapa kegiatan yang sudah dilakukan di Madin," ujar Didik di gedung Kemkominfo, Jakarta, Jumat (18/8).
Didik menegaskan, Program Penguatan Karakter atau Full Day School (FDS) tidak akan menggusur kegiatan yang sejak lama telah berkembang di Madin.
"Sama sekali bukan untuk mematikan. Tapi untuk mengakomodasi kegiatan," tegasnya.
Diketahui Kementerian Agama (Kemenag) menolak klausul Madin dijadikan kegiatan ekstrakulikuler, karena dikhawatirkan akan mematikan kegiatan di Madin, serta dalam Pasal 7 draft Perpres Program Penguatan Karakter (PPK), hanya fokus membahas PPK, bukan perubahan nomenklatur tersebut. (ard)