Mayat Remaja Mengambang di Sungai Labuhanbatu

Satu dari dua anak yang hanyut di aliran sungai di daerah Labuhanbatu, Sumatera Utara, ditemukan dalam keadaan sudah tidak bernyawa.
Mayat Bima saat dibersihkan usai ditemukan di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara. (Foto: Tagar/Habibi)

Labuhanbatu - Satu dari dua remaja yang dikabarkan hanyut di aliran Sungai Bilah, sejak Selasa, 18 Februari 2020, ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa.

Dua anak itu sebelumnya hilang saat mandi-mandi di kawasan Lubuk Boting Lingkungan Aek Siranda, Kelurahan Siringo ringo, Kecamatan Rantau Utara, Labuhanbatu, Sumatera Utara.

Mayatnya ditemukan sekitar 8 kilometer dari lokasi dilaporkan hanyut.

Mayat Bima, 11 tahun, ditemukan warga yang ikut melakukan pencarian di terdampar di pinggir Sungai Bilah, kawasan Sibuaya Kelurahan Sioldengan, Kecataman Rantau Selatan, Labuhanbatu, sekitar pukul 10.15 WIB, Kamis, 20 Februari 2020.

"Benar, salah satu mayat sudah ditemukan warga. Mayatnya ditemukan sekitar 8 kilometer dari lokasi dilaporkan hanyut," kata salah seorang warga yang ikut mencari, Idham, 55 tahun.

Usai ditemukan, jenazah Bima langsung dievakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga untuk dikebumikan. Hingga kini, tim gabungan masih mencari keberadaan Angga, rekan almarhum Bima yang belum ditemukan.

"Kami akan terus menyisir aliran sungai hingga korban satunya ditemukan. Pencarian korban juga dibantu masyarakat," kata salah seorang anggota Basarnas yang enggan namanya disebutkan.

Sebelumnya, dua dari enam anak remaja dikabarkan hanyut di aliran Sungai Bilah, sejak Selasa, 18 Februari 2020. Dua anak itu hilang di kawasan Lubuk Boting Lingkungan Aek Siranda, Kelurahan Siringo ringo, Kecamatan Rantau Utara, Labuhanbatu, Sumatera Utara.

Kedua remaja itu bernama Angga, 13 tahun dan Bima, 11 tahun. Sedangkan rekannya Iksan, 12 tahun, berhasil diselamatkan warga yang sedang memancing di tepian sungai tersebut. Begitu juga tiga rekannya Gilang, Ilham dan Atam, selamat karena hanya mandi di tepian sungai.

"Mereka berenam berangkat mandi ke sungai naik sepeda sekitar pukul 14.00 WIB. Tapi terdengar mereka hanyut sekitar pukul 16.30 WIB," kata Dian Heelina alias Dedek, ibu kandung Gilang kepada wartawan di kedimannya, Rabu 19 Februari 2020.

Menurut Dedek, jarak dari kediaman mereka ke lokasi kejadian diperkirakan mencapai dua kilometer. Pengakuan temannya Ilham, mereka mandi di sungai menggunakan rakit batang pisang. Nahasnya, ketiga anak yang menaiki rakit batang pisang itu hanyut terseret arus sungai.

"Hanya Iksan yang sempat terselamatkan orang tua yang sedang mancing, sedangkan dua kawan mereka terbawa derasnya air sungai," katanya. []


Berita terkait
Dua Remaja Hanyut di Labuhanbatu Belum Ditemukan
Dua remaja hanyut di Labuhanbatu, Sumatera Utara, belum ditemukan. BPBD terus melakukan pencarian.
Asik Ngopi, Manajer Sawit di Labuhanbatu Ditangkap
Seorang manajer PT perkebunan sawit di Labuhanbatu, Sumatera Utara, diringkus polisi.
Rumah dan Kilang Padi Hangus Terbakar di Labuhanbatu
Dua unit rumah semi permanen dan kilang padi di Labuhanbatu, hangus terbakar.
0
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina