Medan Berat, Ratusan Peserta Tour de Rembang Cedera

Banyak peserta Tour de Rembang mengalami cedera kram otot karena medan yang harus dilalui merupakan jalanan tanjakan.
Peserta Tour de Rembang 2020 mengalami cedera kram otot akibt tidak kuat melalui medan tanjakan. (Foto: Tagar/Rendy Teguh Wibowo)

Rembang - Sebanyak 600 peserta Tour de Rembang 2020 menjajal rute sepanjang 123 kilometer mengelilingi Kabupaten Rembang yang dimulai pukul 06.00 WIB dari Pendopo Museum R.A. Kartini dan diakhir di Pantai Karangjahe.

Rembang memiliki paket lengkap yang bisa dinikmati para pecinta olahraga sepeda, mulai dari pemandangan pegunungan, pantai, kota tua Lasem hingga lintasan menanjak yang cukup ekstrem. Tidak sedikit dari para peserta pesepeda yang mengalami cedera usai melalui tanjakan tersebut.

Karena medan yang naik turun terutama dimedan terakhir banyak yang mengalami kram otot kaki.

Kepala poliklinik Eka Sila Polres Rembang Aiptu Purwanto mengatakan, medan yang dilintasi para peserta pesepeda memang cukup berat. Kebanyakan dari para peserta mengalami kejang otot atau kram pada bagian kaki.

"Karena medan yang naik turun terutama dimedan terakhir banyak yang mengalami kram otot kaki dan ada beberapa peserta yang terpeleset tapi cuma lecet-lecet," kata Aiptu Purwanto saat ditemui di lokasi finish pantai Karang Jahe, Minggu 9 Februari 2020.

Dirinya menyebutkan hampir 30 persen dari jumlah peserta atau sekitar 180 peserta mengalami cedera saat mencoba menaklukkan tanjakan ekstrem di Desa Trembes, Kecamatan Gunem, Rembang yang lokasinya memang berada di dataran tinggi.

"Mulai ada cedera kram itu di pit stop ke dua (Puskesmas Kragan 1), terus terbanyak terjadi kram setelah water station (Tugu Trembes Gunem)," bebernya.

Untuk penanganannya, para petugas medis menyemprotkan Chlor ethyl pada bagian otot peserta untuk meredakan kram. "Setelah diberi Chlor ethyl peserta bisa melanjutkan perjalanannya," jelasnya.

Sementara itu, salah satu peserta asal Kota Solo Heryanto 47 tahun mengatakan dirinya sempat mengalami kram pada otot kaki bagian kanan. Ia mengalami cidera tersebut ketika usai melalui tanjakan di Desa Trembes. Dirinya pun mangakui kesigapan dari pelayanan petugas medis yang baik sehingga dirinya bisa sampai di garis finish.

"Tadi terlalu memaksakan tenaga, akhirnya jadi kram," kata dia.

Hery mengaku hanya sempat tidur selama 3 jam setelah perjalanan dari Solo. Padahal untuk mengikuti event bersepeda dengan rute yang panjang membutuhkan kondisi tubuh yang prima dengan asupan makanan bergizi dan istirahat yang cukup.

"Tadi malam sampai Rembang jam 02.00 WIB, terus tidur sebentar dan jam 05.00 sudah persiapan berangkat," ujarnya.

Ditempat lain, peserta dari Kabupaten Demak Sinyo 33 tahun mengakui bahwa rute yang dimiliki Rembang cukup menantang dan menguras tenaga. Dirinya pun harus mengeluarkan tenaga ekstra agar bisa mencapai garis finish.

"Jalannya cukup berat dan menguras tenaga, apalagi kalau bertemu jalan bergeronjal, sepeda jadi bergetar semua dan tidak bisa ngebut, harus pelan-pelan jalannya," ucapnya. []

Berita terkait
Duh, Anggaran Olahraga Rembang Hanya Rp 500 Juta
Anggaran pembinaan olahraga di Rembang sangat minim. Hanya Rp 500 juta untuk setahun di 2020 ini.
Hanya Butuh 5 Detik untuk Curi Motor di Rembang
Dua pemuda di Rembang hanya butuh waktu lima menit untuk mencuri motor. Ada 8 motor yang dicuri selama 4 bulan terakhir.
Picu Kecelakaan, Anggota TNI Rembang Terancam Disel
Anggota TNI diduga pemicu kecelakaan di Rembang terancam ditahan di Sub Denpom Rembang. Kecelakaan menewaskan seorang warga.