Jakarta – Organisasi filantrofi milik miliarder Australia, Andrew Forrest, akan membantu 18 perusahaan media kecil di negara itu untuk berunding secara kolektif dengan Google dan Facebook agar mendapatkan perjanjian lisensi untuk menyajikan konten berita.
Yayasan Minderoo pada Senin, 22 November 2021, mengatakan akan mengajukan aplikasi dengan badan pengatur kompetisi di negara itu, Komisi Kompetisi dan Konsumen Australia (ACCC), memungkinkan para penerbit itu untuk bernegosiasi tanpa melanggar UU kompetisi.
Forrest, orang terkaya di Australia, adalah pemimpin dan pemegang saham terbesar perusahaan pertambangan Fortescue Metals Group. Ia memiliki harta sebanyak 27.2 miliar dolar Australia atau senilai Rp 280 triliun, menurut Surat Kabar Australian Financial Review.

Sejak Maret, Facebook dan Google diwajibkan untuk berunding dengan media-media Australia untuk mendapatkan konten yang akan mengundang banyak pengunjung dan iklan ke situs mereka. Apabila tidak, pemerintah mungkin akan mengambil alih negosiasi.
Sejak itu, kedua perusahaan tersebut telah menyepakati perjanjian lisensi dengan kebanyakan perusahaan media besar, tapi tidak menjalin perjanjian dengan banyak perusahaan kecil. Pemerintah federal dijadwalkan akan memulai peninjauan atas efektifitas peraturan itu pada Maret mendatang.
Google dan Facebook belum segera berkomentar akan hal ini (vm/rs)/Reuters/voaindonesia.com. []
Media Australia Membuat Fitnah Soal Papua, Ini Langkah Indonesia
Media Australia Tuding Pesantren Indonesia Sebarkan Ideologi ISIS
Jokowi Tampil di Halaman Depan Berbagai Media Cetak Ternama di Australia
Australia Usul Facebook Izin Orang Tua untuk Pengguna Anak-anak