Banda Aceh - Belasan orang tampak sibuk mengangkat keranjang yang di dalamnya berisi ikan dari boat dan dibawa ke daratan. Di sana, beberapa orang sudah menunggu lengkap dengan becak. Sebelum dinaikkan ke becak, ikan tersebut ditimbang terlebih dahulu.
Itulah gambaran suasana di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kutaraja Lampulo, Kota Banda Aceh, Aceh pada Minggu, 22 Desember 2019 pagi. Di dermaga itu, beberapa boat tampak baru saja merapat. Begitu bersandar, petugas langsung mengangkat ikan hasil tangkapan nelayan dan dibawa ke daratan.
Ikan tersebut kemudian diangkut menggunakan becak roda tiga dan kemudian dibawa ke gudang di kawasan PPS setempat.
Selain ditimbang dan dimasukkan ke gudang, para nelayan juga terlihat menjual ikan tersebut langsung ke sejumlah pengecer. Harganya pun bervariasi, mulai Rp 150 ribu hingga Rp 250 ribu per keranjang.
Nelayan memasukkan ikan ke dalam keranjang untuk dinaikkan ke daratan di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kutaraja Lampulo, Kota Banda Aceh, Aceh pada Sabtu 21 Desember 2019 pagi. (Foto: Tagar/Muhammad Fadhil)
Ada 20 ton sekali berlayar, didominasi ikan tongkol dan dungon.
Mustafa, salah seorang nelayan mengatakan, dalam sekali mendarat mereka biasanya mendapatkan ikan sebanyak 20 ton. Hasil itu didapat dalam sekali berlayar dengan waktu sekitar satu minggu.
“Ada 20 ton sekali berlayar, didominasi ikan tongkol dan dungon, biasanya jam 7 pagi paling telat kami sudah bersandar di dermaga, artinya sudah mulai kerja menurunkan hasil tangkapan,” kata Mustafa kepada Tagar, Minggu, 22 Desember 2019.
Sementara itu, Syukran salah seorang pengunjung menyebutkan, ia sengaja datang ke PPS Kutaraja Lampulo untuk membeli ikan atau hanya sekedar melihat-lihat saja. Kalau harganya cocok baru dibeli dan dibawa pulang ke rumah.

Bagi Syukran, mengunjungi PPS Lampulo sangat tepat di waktu akhir pekan karena banyak nelayan yang baru saja pulang melaut, sehingga ikannya masih segar.
“Pertimbangan lainnya adalah karena akhir pekan saya libur kerja, sementara Senin sampai Jumat jadwalnya cukup padat sehingga tidak sempat ke PPS,” katanya. []
Baca juga:
- Akibat Bangkai Babi, Pasar Ikan di Aceh Singkil Sepi
- Pemuda di Medan Pelihara dan Mandikan Ular Kobra
Cerita menarik: