Jakarta - Pakar Komunikasi Politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing mengatakan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK akan menjadi king maker dalam pemilihan presiden 2024, karena JK mempunyai jaringan politik yang sangat luas.
"Kalau jadi aktor di belakang panggung, saya pikir Jusuf Kalla akan punya pengaruh. Jusuf Kalla punya pengaruh yang kuat untuk bisa berperan, menentukan siapa calon presiden pada Pilpres 2024," ujar Emrus, dalam wawancara di kanal YouTube Tagar TV, Jumat, 14 Agustus 2021.
Dalam pemilihan gubernur Jakarta 2017, JK disebut punya peran besar memenangkan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, mengalahkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Syaiful Hidayat. Akankah JK mendukung Anies Baswedan dalam pemilihan presiden 2024.
Karena JK politisi yang sangat cair maka kalkulasi-kalkulasi politik berdasarkan pengalaman beliau saat ini akan menentukan sikap dan perilakunya apakah mendukung atau mengajukan dan berada dibelakang Anies.
Emrus Sihombing saat diwawancarai Cory Olivia di kanal YouTube Tagar TV. (Foto: Tagar/Azzahrah)
Menurutnya kita harus melihat bahwa JK adalah tokoh politik bangsa yang sudah mengetahui bagaimana perpolitikan di Indonesia. Beliau juga sudah sangat berpengalaman menjadi ketua umum salah satu partai besar di Indonesia yaitu Golkar. JK juga pernah menjadi wakil presiden sebanyak dua periode dengan presiden yang berbeda.
“Saya berpendapat bahwa beliau bisa jadi king marker pilpres 2024, dan itu juga pernah beliau exercise ketika pilkada DKI Jakarta. Bukankah dia salah satu tokoh yang memenanggkan Anies Baswedan menjadi gubernur. Artinya beliau sudah sudah punya pengalaman dengan hal tersebut,” ujar Emrus.
Emrus juga mengatakan bahwa JK merupakan orang yang sangat cair dalam artian tidak mudah ditebak. JK merupakan seorang politisi, Emar melihat perilaku politiknya sangatlah tidak ada suatu kepastian.
Seperti saat pendapat beliau mengenai Joko Widodo sebelum beliau dipasangkan denganya ia pernah mengkritik Joko Widodo bila menjadi presiden ada pandangan dia tetapi saat JK dipasangkan bersama Joko Widodo dan terpilih pandanganya berbeda lagi dengan Joko Widodo. Sama halnya dengan JK mendukung Anies menjadi gubernur tidak akan ada jaminan JK tetap akan mendukung.
“Karena JK politisi yang sangat cair maka kalkulasi-kalkulasi politik berdasarkan pengalaman beliau saat ini akan menentukan sikap dan perilakunya apakah mendukung atau mengajukan dan berada dibelakang Anies,” ujar Emrus.
(Azzahrah Dzakiyah Nur Azizah)