Batang, (Tagar 25/4/2018) - Puluhan ribu bibit jeruk ditanam di Balai Benih Holtikultura Clapar, Kecamatan Subah, Batang.
Penanaman benih jeruk ini dilakukan pada Rabu (25/4/2018) untuk menciptakan agrowisata tanaman jeruk, menyambut tahun kunjungan wisata 2022 dengan semangat 'Heaven of Asia'.
Juga untuk menciptakan seribu wirausaha baru bidang pertanian sebagai kawasan agribisnis.
Hal ini merupakan rancangan Pemerintah Kabupaten Batang menggandeng Badan Litbang Pertanian Kementerian Pertanian. Sedangkan bibit tanaman jeruk merupakan pemberian Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Kota Batu Malang Jawa Timur.
Selalu ada yang pertama, begitu pula dengan momen penanaman benih jeruk untuk menciptakan wisata tanaman jeruk di Batang, Jawa Tengah
"Pemkab Batang juga mendapat dukungan bimbingan teknologi oleh para ahli di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Warungasem, Reban dan Bawang," ujar Plt Bappelitbang Kabupaten Batang, Lany Dwi Rejeki.
Ia menjelaskan, bibit yang telah dikirim sejumlah 21.260 batang dari total bantuan 35.335 batang. Terdiri dari empat varietas yaitu Siam, Pontianak, Siam Madu, Keprok Terigas, dan Keprok RGL.
Rencana akan dikirim lagi kekuranganya pada bulan November 2018. Bibit jeruk diharapkan dapat mendorong bertambahnya areal pertanaman jeruk seluas 70 hektare.
Bupati Batang Wihaji mengatakan mayoritas masyarakat Batang adalah petani, sangat cocok dengan pengembangan kawasan jeruk.
"Balai Benih Holtikulura ini bisa dijadikan agrowisata baru yang sudah dimasukkan Perda sebagai bagian tempat wisata dan tempat edukasi bagi masyarakat," ujarnya.
Wihaji menuturkan, Kabupaten Batang mempunyai sejarah kejayaan tanaman buah jeruk. Ia menggunakan momen ini untuk mengembalikan kejayaan itu.
Ia mengimbau masyarakat yang menerima bantuan bibit jeruk membuat sentra-sentra jeruk sehingga nanti wisatawan bisa leluasa mengunjungi destinasi wisata jeruk di 12 kecamatan di Batang.
Bibit jeruk yang ditanam di Batang ini disesuaikan dengan kultur geografis wilayah. Ada varietas bibit jeruk Keprok Madura dan Siem Pontianak untuk dataran renah, dan jeruk Keprok 55 untuk dataran tinggi.
Keunggulan lainnya yaitu bibit jeruk ini bebas dari penyakit, menggunakan teknologi pertanian, cepat berbuah, tiga tahun kedepan bisa berbuah.
Juga sudah diinovasi dengan teknologi bujangseta sehingga tanaman jeruk bisa berbuah sepanjang tahun. (yon)