Jakarta - Pada hari meninggalnya Ade Irawan, Jumat, 17 Januari 2020, viral puisi yang ia pernah buat untuk mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Puisi itu tersebar luas di berbagai platform media sosial, juga di grup-grup aplikasi pesan WhatsApp.
Berikut puisi Ade Irawan untuk Ahok yang viral tersebut.
"Dia cuma laki-laki biasa yang merambah semak liar
Dan sesekali menebas belantara kemunafikan dan keserakahan
Kalaupun dia coba merajut maaf dan kedamaian, siapa yang mau peduli?
Karena langkahnya sudah dijegal jeruji kebencian
Dan cakar mereka sudah tak sabar ingin mengoyak kejujurannya
Kadang aku malu bersimpuh di sajadah
Mencari jawabmu dalam tengadah
Tuhan, siapa sesungguhnya pemegang kunci surga?"
Karangan bunga dari Presiden Jokowi di rumah duka Ade Irawan di Jakarta, Jumat, 17 Januari 2020. (Foto: Antara/Yogi Rachman)
Pada hari meninggalnya Ade, karangan bunga tak henti berdatangan di rumah duka di Jalan Anggrek Lestari Indah Blok N No. 11, kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Karangan bunga juga datang dari Ahok. Presiden Joko Widodo beserta keluarga juga mengirimkan karangan bunga untuk Ade.
Jenazah Ade Irawan rencananya dimakamkan di tempat pemakaman umum Tanah Kusir, Jakarta, Sabtu, 18 Januari 2020.

Ade Irawan bernama asli Arzia Dahar kelahiran 5 April 1935, sudah sangat lama malang melintang di dunia perfilman. Ia konsisten menekuni bidang film sepanjang hayat. Hingga ia disebut aktris senior. Ia bekerja di industri perfilman Indonesia selama beberapa dekade, dari era 1960-an hingga film terakhirnya yang tayang pada 2016.
Ia meninggalkan kenangan berupa daftar panjang film-film yang dibintanginya dalam lintas dekade. Istri aktor dan sutradara Bambang Irawan ini pertama kali berakting di film Diambang Fadjar (1964). Pada akhir 1960-an hingga awal 1970-an, Ade kerap membintangi film-film arahan suaminya, yaitu Mahkota, Matahari Pagi, Hanya Satu Jalan hingga Si Janda Kembang.
Ibunda aktris Ria Irawan dan Dewi Irawan ini sudah beradu akting dengan sederetan aktor ternama Tanah Air. Pada 1974, Ade membintangi film Benyamin Spion 025 yang dimainkan Benyamin S. Ade juga bermain dalam film yang disutradarai Sophan Sophian, di antaranya Jinak-Jinak Merpati (1975) dan Widuri Kekasihku (1976).
Ade juga pernah bekerja sama dengan sutradara ternama Asrul Sani, membintangi film Para Perintis Kemerdekaan (1977). Film ini mendapat nominasi Film Terbaik di Festival Film Indonesia 1980.
Ia melewati masa produktif pada 1977, membintangi belasan judul film, termasuk Yang Muda Yang Bercinta arahan Suman Djaya dan Kemelut Hidup dari Asrul Sani. Tahun berikutnya, Ade Irawan bermain dalam film yang dibintangi Raja Dangdut Rhoma Irama. Para aktor ternama seperti Cok Simbara, Lydia Kandou hingga Rano Karno juga pernah bekerja bersamanya.
Awal 1980-an, Ade bermain film drama Gadis Penakluk yang mendapat nominasi berbagai penghargaan di Festival Film Indonesia 1981. Ia juga membintangi film Penumpasan Pengkhianatan G 30 S PKI arahan Arifin C. Noer.
Satu dekade berikutnya, Ade masih aktif berkarya. Ia berperan sebagai ibu dari Desy Ratnasari di film komedi Komar Si Glen Kemon Mudik, juga berakting di film Kembali Lagi yang dibintangi Nike Ardilla dan Rano Karno.
Ade pada 2000-an terlibat di film horor Suster N bersama Wulan Guritno, Atiqah Hasiholan, dan Ardina Rasti. Film terakhirnya rilis pada 2016, berjudul Dreams, dibintangi penyanyi Fatin Shidqia Lubis, Morgan Oey dan Mathias Muchus.
Ade Irawan dianugerahi penghargaan Lifetime Achievement Piala Citra di malam puncak Festival Film Indonesia, Desember 2019. []
Baca juga:
- Anak Ade Irawan Beberkan Riwayat Penyakit Ibundanya
- Melly Goeslaw dan Ernest Beri Kabar Ade Irawan Wafat