Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi menyebutkan, telah membahas penguatan sistem transportasi dan logistik dengan para menteri di kawasan ASEAN-China. Hal itu dilakukan dalam upaya bersama guna menekan angka penyebaran dan mendorong pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19.
“Indonesia mendorong negara-negara di ASEAN-China untuk merumuskan tindakan bersama dan kolaboratif serta langkah-langkah strategis di sektor transportasi untuk membangun ketahanan terhadap pandemi, serta untuk berbagi praktik dan pengalaman terbaik tentang tindakan yang diambil di sektor transportasi,” kata Budi dalam Website Sekretariat Kabinet, Jumat, 17 Juli 2020.
Baca Juga: ASEAN Khawatir AS Ambil Alih Laut China Selatan
Hingga saat ini, Indonesia telah berhasil memulangkan sekitar 24.000 pelaut dengan selamat.
Pada pertemuan delegasi Indonesia dalam virtual ASEAN-China Transport Ministers Special Meeting, Kamis, 16 Juli 2020, Menhub menyampaikan komitmen dan tekad Indonesia untuk memastikan sistem logistik dan konektivitas transportasi khususnya di kawasan ASEAN dapat berjalan dengan baik pada masa pandemi Covid-19.
"Komitmen itu diantaranya, memastikan semua pelabuhan di Indonesia tetap terbuka untuk memberikan prioritas pada transportasi logistik, seperti kebutuhan dasar, barang-barang kebutuhan pokok, dan peralatan medis," ucap Budi Karya.
Selain itu, Menhub juga menaruh perhatian terhadap situasi yang dihadapi oleh banyak pelaut yang terjebak di kapal-kapal di luar negeri dengan membuat standar operasional prosedur (SOP) tentang pemulangan (repatriasi) pelaut Indonesia. Dengan begitu, para pelaut bisa dipulangkan dengan aman dan selamat sesuai protokol kesehatan.
“Hingga saat ini, Indonesia telah berhasil memulangkan sekitar 24.000 pelaut dengan selamat,” ujar Budi Karya.
Hal lainnya, menurutnya, pemerintah Indonesia juga telah menetapkan masa adaptasi kebiasaan baru (AKB). Yakni, pengendalian transportasi dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan untuk memfasilitasi pergerakan masyarakat agar tetap bisa produktif namun tetap aman dari Covid-19.

"Ini dilakukan dalam rangka menggerakan kembali roda ekonomi yang terdampak akibat pandemi Covid-19," kata Budi.
Budi Karya menambahkan, di tengah pandemi Covid-19, kerja serta kolaborasi antarnegara, termasuk kerja sama bilateral antara masing-masing negara anggota ASEAN dan China terus berjalan. Ia menyebut salah satunya adalah proyek KA Cepat Jakarta-Bandung.
"Indonesia menghargai komitmen dari China dalam proyek kolaborasi Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung. Ke depannya, Indonesia berencana untuk memperluas proyek dari Bandung ke Surabaya," tutur Budi Karya.
Ia menuturkan, Indonesia juga menawarkan kerja sama pengembangan transportasi dalam rangka rencana pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur, yang mengusung konsep Smart System Smart Mobility, berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Baca Juga: Jokowi Dorong Percepatan Pemulihan Ekonomi ASEAN
“Kami mengundang rekan kerja di ASEAN dan China untuk berkolaborasi dan mendukung proyek pembangunan transportasi darat, laut, dan udara serta proyek infrastruktur kereta api di Indonesia melalui skema Kemitraan Pemerintah-Swasta atau Public Private Partnership,” ucap Budi Karya. []