Yogyakarta, (Tagar 4/4/2019) - Partai Demokrat pada pemilu 2019 menargetkan kembali berjaya seperti capaian 10 tahun lalu. Setidaknya minimal lebih baik dari capaian Pemilu 2014 lalu.
Komandan Kogasma (Komando Satuan Tugas Bersama) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meminta kepada seluruh kader dan simpatisan berjuang maksimal selama 13 hari ke depan saat coblosan.
"Tinggal 13 hari, kita tidak boleh kendor. Partai Demokrat harus gaspol, rem blong (ngebut tanpa mengerem)," kata AHY dalam orasi politiknya di Graha Sarina Vidi, Jalan Magelang Sleman, DIY, Kamis (4/4).
Putra pertama mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini datang di Yogyakarta untuk memotivasi caleg, relawan dan simpatisan bekerja keras untuk mewujudkan target tersebut.
"Kawal sampai di TPS karena kami ingin suara Partai Demokrat naik sepeti pada (Pemilu) 2009 lalu," tegasnya.
Dia optimistis perolehan suara di DIY maupun nasional bisa bangkit. Semakin mendapat suara yang banyak, maka berpeluang mendudukkan wakilnya di DPRD maupun DPR RI lebih besar.
"Bisa mendapatkan suara yang baik maka Partai Demokrat bisa maksimal berjuang untuk kepentingan rakyat Indonesia. Target dari DIY bisa mendudukkan satu wakil di DPR RI," imbuhnya.
AHY mengatakan, untuk target nasional setidaknya minimal seperti raihan pada 2014 lalu di atas 10 persen. Tapi Partai Demokrat terus berikhtiar bisa lebih dari 10 persen.
"Alhamdulillah hasil survei dari sejumlah lembaga ada tren peningkatan suara secara nasional. Tentu ini kita syukuri, survei awalnya 4 persen, 5 persen, 7 persen dan terakhir 8,7 persen," jelasnya.
Namun, AHY meminta kepada kader dan simpatisan, hasil survei jangan dijadikan satu-satunya patokan. Tren survei jangan menjadikan cepat puas, karena perjuangan belum berakhir sebelum 17 April.
"Tapi juga jangan merasa tidak percaya diri atau pesimis ketika mendengar hasil survei. Hasil survei harus menjadi cambuk bagi untuk terus berjuang," pintanya.
Wakil Ketua DPD Partai Demokrat DIY Putut Wiryawan mengaku optimistis perolehan suara bakal lebih bagus dibanding Pemilu 2014.
"Pemilu 2014 lalu suara Partai Demokrat di DIY turun drastis karena diserang tentang (RUU) Keistimewaaan DIY," katanya.
Saat itu, Partai Demokrat dianggap tidak mendukung Keistimewaan DIY. "Tapi suka atau tidak suka, UU Keistimewaan DIY lahir di era Presiden SBY," tegasnya.
Ketua DPD Partai Demokrat Daerah Istimewa Yogyakarta Heri Sebayang mengatakan, hasil Pemilu 2014 lalu, Partai Demokrat kehilangan banyak kursi di DPRD kabupaten/kota dan provinsi.
"Hanya di DPRD Gunungkidul, Partai Demokrat memiliki fraksi sendiri (4 kursi). Di DPRD lainnya termasuk DPRD provinsi, tidak mampu memiliki fraksi sendiri," katanya.
Dia mengatakan, pada Pemilu 2019 target perolehan kursi di DPRD minimal bisa membentuk satu fraksi sendiri di semua kabupaten/kota dan di provinsi. "Target kita di DPRD satu fraksi sendiri," tegasnya. []
Baca juga: Prabowo Sebut TNI Lemah, Ini Tanggapan AHY