Simalungun – Menteri Sosial Juliari P. Batubara saksikan bantuan penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) di Balai Pertemuan di Kelurahan Perdagangan, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun. Ini dilakukan guna memastikan bantuan sampai dan dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat terdampak pandemi.
Juliari sendiri dijadwalkan akan lakukan kunjungan pada beberapa lokasi di Sumatera Utara. Simalungun yang menjadi salah satu lokasi kunjungan ini merupakan kampung halaman Mensos. Dirinya juga sampaikan salam dari Presiden RI.
"Saya meneruskan salam Bapak Presiden kepada masyarakat di Sumatera Utara. Saya hadir ke berbagai kota di tanah air, termasuk Sumatera Utara, untuk memastikan bahwa negara hadir di tengah pandemi," ucapnya.

Juliari pun berkesempatan berkunjung ke beberapa titik di Sumatera Utara, salah satunya menyaksikan pencairan BST seperti di Kelurahan Perdagangan, dan Kantor BPR Bandar Jaya untuk menyerahkan bantuan kepada pesantren dan gereja senilai Rp1 miliar, keduanya di Simalungun. Selain itu, Juliari juga bertemu dengan pendamping PKH di Siantar Utara dan di Kota Medan.
Mensos mengatakan pemerintah telah melakukan tindakan yang cepat untuk menangani masyarakat yang terdampak Covid-19, baik dari sektor Kesehatan, perlindungan social juga penguatan perekonomian.
"Presiden Joko Widodo memerintahkan kepada semua pembantunya termasuk kami para menteri untuk memastikan masyarakat tidak ada yang kelaparan. Kemensos yang bertugas di bidang perlindungan sosial, segera melakukan refocussing program dan realokasi anggaran dan selanjutnya menyalurkan berbagai bansos untuk masyarakat terdampak pandemi, " ucap Juliari.
Kementerian Sosial sendiri berada dalam kluster penyelenggaraan program jaring pengaman sosial (JPS) yang mana Kemensos menyalurkan berbagai bansos seperti bansos reguler, khusus, dan tambahan.
Juliari juga menyampaikan agar bantuan tersebut dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya. Dirinya juga memberikan pesannya kepada warga.
"BST ini adalah salah satu bansos khusus untuk membantu mengurangi beban perekonomian masyarakat yang tertekan oleh pandemi. Semoga bantuan ini bermanfaat. Gunakan bantuan ini sebaik-baiknya, jangan dipakai untuk membeli rokok," katanya.
Mensos pun mengharapkan pemerintah dan masyarakat dapat menciptakan terobosan baru karena bantuan tersebut sifatnya sementara.
"Bansos ini sifatnya sementara. Tidak terus menerus. Jadi saya harapkan pemerintah dan masyarakat bisa mencari terobosan sehabis mengembangkan program pemberdayaan ekonomi rakyat, "
Dirinya juga sampaikan pesan kepada pemerintah untuk memastikan penerima bantuan yang sudah naik kelas tidak dapatkan bantuan lagi. Bantuan bisa untuk mereka yang belum mendapat bantuan. Jadi ada asas keadilan," katanya.
Kabupaten Simalangun sendiri merupakan Kabupaten dengan serapan tertinggi dan juga tercepat di Sumatera Utara, ini tentunya berkat dukungan dari berbagai pihak khususnya Pemerintah Daerah.
Hal tersebut diapresiasi oleh Mensos Juliari dan mengingatkan dalam penyaluran bansos untuk selalu perhatikan protokol Kesehatan.
"Saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak, jajaran Kemensos, pemerintah daerah, direksi PT Pos Indonesia, para pendamping dan semua pihak yang telah membantu. Atas kerja sama dan kerja keras kita semua, Program BST ini bisa berjalan dengan baik,” ucapnya.
Untuk diketahui, Provinsi Sumatera Utara dapatkan Bansos dari Kemensos berupa Program Sembako sejumlah 768.882 KPM, dengan nilai Rp1.657.086.100.000; BST dengan jumlah 558.759 KPM senilai nilai Rp.2.244.623.900.000, Bantuan Sosial Tunai (Non PKH) sebanyak 16.385 KPM, dengan nilai Rp.8.192.500.000,-.
Sedangkan untuk Kabupaten Simalungun dapatkan Bansos dari Kemensos berupa Program sembako sejumlah 44.020 KPM, dengan nilai Rp.97.148.650.000,-, BST sejumlah 41.592 KPM, dengan nilai Rp. 152.404.800.000.
BST sendiri merupakan bansos khusus Kemensos yang menjangkau 9 juta KPM terdampak pandemi di luar Jabodetabek. Pada salur Gelombang 1 periode April-Juni 2020 indeks sebesar Rp600 ribu/KPM/bulan. Pada salur Gelombang 2 yakni Juli-Desember 2020, indeks sebesar Rp300 ribu/KPM/bulan. []
Baca juga:
- Mensos: Solusi untuk Hadapi Krisis Pemahaman Sejarah
- MNC Grup Salurkan Bantuan, Mensos: Semoga Bisa Jadi Contoh