Jakarta - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL), melakukan panen raya padi di Desa Tambakrejo Kecamatan Duduk Sampean Kabupaten Gresik. Acara panen raya kali ini sangat spesial lantaran ikut dihadiri Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Gubernur Provinsi Jawa Timur, Khofifah Indra Parawansa.
"Saya hadir saat ini adalah sesuatu yang special karna untuk pertama kali sepanjang pemerintahan ini Menteri Pertanian,Menteri Perdagangan dan Menteri BUMN bisa hadir di forum ini dan ini luar biasa," tutur Mentan SYL saat memberikan arahan usai acara panen raya padi di Gresik, Jumat, 12 Maret 2021.
Mentan SYL menerangkan bahwa sinergi antara Kemendag dan Kementerian BUMN harus terus dilakukan karena memiliki tugas dan fungsi yang berbeda sehingga saat dikolaborasikan dapat menciptakan maka kebijakan yang tepat guna dan tepat sasaran.
"Karna gini menyangkut harga itu ada di Kementerian Perdagangan sehingga harus distrategikan itu sedangkan Kementerian BUMN akan menyerap hasil panen. Kita harus sama-sama pikirkan negara ini tidak boleh satu orang saja. Jangan cuma cari salahnya tapi kita lihat apa yang bisa kita lakukan bersama," tandas Mentan SYL.
Menurutnya, akselerasi sektor pertanian harus terus dilakukan dari hulu hingga hilir mulai dari budidaya benih dilanjutkan petik pada pasca panennya kemudian pengolahan hasil, packaging hingga penentuan marketplace yang tepat guna memasarkan produk sektor pertanian.
- Baca juga : Menko Airlangga: Indonesia-Singapura Bangun Jembatan Digital di Batam
- Baca juga : Pekerjakan Kaum Disabilitas, Perusahaan Bisa Dapat Bonus
"Keseluruhan ini harus di koorporasikan dengan baik maka akselerasinya makin tinggi. Pertanian itu tidak pernah mengingkari janjinya sepanjang dilakukan dengan kerja keras pasti menghasilkan," tegas Mentan SYL.
Selain itu, Mentan SYL juga mendorong pihak perbankan untuk terus menggulirkan dana kredit usaha rakyat (KUR) kepada para petani guna menopang sektor permodalan. Kedepan diharapkan Kabupaten Gresik menjadi daerah yang mampu menjadi lokomotif hadirnya ketahanan pangan yang lebih baik.
"Menggulirkan dana di sektor pertanian adalah jaminan yang penting tidak salah management seperti tanam jagung sehatusnya di tanah tapi ditanam di aspal. Pasti tidak bisa tumbuhkan," sebut Syahrul.
Masih dalam kesempatan yang sama Wakil Bupati Gresik, Aminatun Habibah melaporkan Kabupaten Gersik mempunyai luas lahan keseluruhan kurang lebih 61.704,6 hektare (ha) dimana 37.941,4 ha diantaranya merupakan lahan sawah dan 23.763,2 ha tegalan.
"Alhamdulillah disini provitasnya cukup tinggi sekitar 6,4 ton/ha. Produksi padi tahun 2020 sebesar 413.995,6 ton gabah kering giling (GKG) sedangkan jagung sebesar 132.555,1 ton dan kedelai sebesar 103,8 ton," rincinya.
Sesuatu yang special karna untuk pertama kali sepanjang pemerintahan ini Menteri Pertanian,Menteri Perdagangan dan Menteri BUMN bisa hadir di forum ini dan ini luar biasa.
Selain itu, pada tahun 2021 ini telah diprogramkan sasaran produksi padi sebesar 412.549 ton, jagung sebesar 166.322 ton dan kedelai 105 ton. Varietas Ciherang, Inpari 42 dan Inpari 32 yang paling umum digunakan petani saat ini.
"Bantuan benih yang sudah di berikan ke Kabupaten Gresik diantaranya benih padi 2500 hektare sejumlah 62,5 ton, jagung luasan 1000 hektare sejumlah 15 ton dan kedelai luasan 40 hektare," jelas Aminatun
Berbagai komoditas hortikultura, menurut Aminatun juga dikembangkan di Kabupaten Gresik dan kedepan akan terus berupaya untuk dikembangan sehingga kesejahteraan petani tetap bisa terus di wujudkan.
"Terima kasih atas kedatangannya ke Kabupaten Gresik. Mudah mudahan kedepan petani semakin semangat lagi," pungkasnya. []