Jakarta – Menteri Luar Negeri (Menlu) Korea Selatan (Korsel), Chung Eui-yong, akan mengunjungi China pekan ini untuk pertama kalinya dalam tiga tahun terakhir. Kunjungan Menlu Korsel ini untuk mencari cara-cara meningkatkan hubungan sementara ketegangan meningkat antara China dan Amerika Serikat, sekutu paling penting bagi Korea Selatan.
Menlu Chung Eui-yong akan pergi ke China, Jumat, 2 April 2021, dan pada hari Sabtu, 3 April 2021, akan bertemu dengan sejawatnya dari China, Menteri Luar Negeri (Menlu) Wang Yi, seperti dikatakan oleh pejabat di Kementerian Luar Negeri Korea Selatan dalam sebuah pernyataannya, Rabu, 31 Maret 2021.
"Pertemuan diplomatik menteri Korea Selatan dan menteri China ini akan berfungsi sebagai kesempatan untuk mencari cara-cara mengembangkan hubungan bilateral antara Korea Selatan dan China dan untuk bertukar pendapat tentang Semenanjung Korea, serta isu-isu regional dan internasional lainnya," seperti disebutkan dalam pernyataan itu.
Korea Selatan telah berusaha untuk memperbaiki hubungan dengan China setelah perselisihan pecah pada tahun 2016 karena sistem anti-misil AS yang ditempatkan di Korea Selatan. Perselisihan itu memukul industri pariwisata, kosmetik, dan hiburan Korea Selatan yang makmur berkat permintaan yang tinggi dari China, mitra dagang terbesar Korsel.

Namun, kemudian hubungan membaik, dan para pemimpin politik dari kedua negara telah saling mengunjungi, termasuk kunjungan Yi ke Korea Selatan November 2020 lalu. Terakhir kali Menteri Luar Negeri Korea Selatan mengunjungi China terjadi pada 2017.
Tidak ada pihak yang mengungkapkan agenda mereka, tetapi sebuah sumber mengatakan bahwa Chung ingin membujuk Beijing melonggarkan boikot informal hiburan Korea Selatan yang diberlakukan sejak terjadinya sengketa misil.
Selain masalah ekonomi, Korea Selatan memandang China berperan penting dalam menghidupkan kembali pembicaraan denuklirisasi yang terhenti Amerika Serikat dan Korea Utara, sekutu lama Beijing.
Pada konferensi pers Rabu, 31 Maret 2021, Chung membantah isu bahwa Korea Selatan harus memilih antara Amerika Serikat dan China, atau bahwa salah satu pihak telah meminta Seoul untuk membuat pilihan itu.
"Sikap dasar kami jelas dan sama sekali tidak mendua: Berdasarkan aliansi Korea Selatan-AS yang solid, posisi tegas pemerintah adalah meningkatkan hubungan Korea Selatan-China secara harmonis," kata Chung. (ab/lt)/voaindonesia.com. []