Jakarta –Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar merasa bersyukur lantaran perkiraan terjadinya duet bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) dan Covid-19 bisa dihindari.
"Alhamdulillah. Terimakasih ya Allah. Tahun ini ikhtiar dan doa kita dikabulkan. Kekhawatiran banyak pihak akan terjadinya duet bencana kebakaran hutan dan lahan dan Covid-19 Corona, dapat kita hindari," kata Menteri Siti, Sabtu 31 Oktober 2020.
Ucapan rasa Syukur Menteri Siti ini, seiring dengan keputusan Pemprov Riau, yang mengakhiri status Siaga bencana Karhutla, sejak diaktifkan tanggal 11 Februari 2020. Keputusan tersebut, setelah Indeks Standard Pencemaran Udara (ISPU) di Riau tidak menunjukkan level berbahaya, atau tidak sehat.
Adapun perbandingan berdasarkan Satelit Terra/Aqua (NASA), total jumlah hotspot pada tanggal 1 Januari-31 Oktober 2020 pukul 07.00 WIB, dengan level confident ≥ 80%. Hotspot di seluruh Indonesia, terpantau sebanyak 2.282 titik, atau lebih rendah 91,57% dari jumlah hotspot tahun 2019 yaitu 27.055 titik.
Alhamdulillah. Terimakasih ya Allah. Tahun ini ikhtiar dan doa kita dikabulkan. Kekhawatiran banyak pihak akan terjadinya duet bencana kebakaran hutan dan lahan dan Covid-19 Corona, dapat kita hindari.
Pada periode tersebut, hotspot di Provinsi Riau terpantau 327 titik atau lebih rendah 88,37% dibanding tahun 2019 yaitu 2.902 titik.
Pada periode yang sama, secara keseluruhan di Indonesia, hotspot menurun dari 25.453 titik ke 2.191 titik. Artinya terdapat penurunan jumlah hotspot sebanyak 23.261 titik atau 91,39 %.
Menteri Siti mengungkapkan, keberhasilan ini merupakan arahan Presiden Joko Widodo serta kerja keras semua jajaran dari pusat hingga ke tapak. Sehingga beberapa Provinsi rawan karhutla dapat bebas dari ancaman asap tahun ini, termasuk salah satunya Provinsi Riau.

“Yang paling nyata di Provinsi Riau dan Provinsi Kalbar. Yang bila tidak dijaga kita bisa kecolongan, yaitu pada bulan April - Mei di Riau, dan pertengahan Agustus di Kalbar," ucapnya.
- Baca juga : Siti Nurbaya: Pemetaan Wilayah Ada Regulasi dan Standarnya
- Baca juga : KLHK: Karhutla di Pulau Jawa Turun Signifikan
"Saya benar-benar bersyukur, dan memberikan penghargaan yang setinggi-setingginya kepada jajaran Pemda, TNI, Polri, KLHK, BPPT, BMKG, Swasta, masyarakat, serta tentu saja BNPB," lanjut Menteri Siti.
Tak lupa, Menteri Siti menyampaikan terima kasih kepada semua elemen tingkat lapangan, Manggala Agni, Babinsa, Bhabinkamtibmas, unit-unit lapangan BNPB-BPBD serta pilot-pilot TNI AU. []