Denpasar- Pertamina Bali terus melakukan proses persiapan menuju tatanan normal baru (new normal). Hal itu dilakukan dengan menggelar rapid test ke seluruh pekerja.
Unit Manager Communication Relations & CSR Pertamina MOR V, Rustam Aji mengatakan Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V Jatimbalinus (Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara) mewajibkan pekerjanya mengikuti beberapa proses penapisan kesehatan. "Dalam rangka memasuki tahapan work from office pada masa transisi, sekitar 500 pekerja di Surabaya diwajibkan mengikuti beberapa proses penapisan kesehatan. Mulai dari pengisian formulir health alert, pengecekan suhu tubuh, hingga rapid test," ujarnya kepada Tagar, Kamis, 18 Juni 2020.
Baca Juga: Cegah Corona, Pertamina Bali Optimalkan Pesan Antar
Rustam menambahkan, Pertamina juga memfasilitasi pekerja untuk mengikuti rapid test untuk memastikan mereka dalam kondisi sehat. "Hal ini dilakukan untuk meminimalkan risiko penularan Covid-19 di lingkungan kerja," tuturnya.
Untuk di Bali, menurutnya, juga akan dilakukan rapid test karena persiapan penyesuaian dilakukan secara bertahap. Selama masa pandemi, sekitar 60-70 persen pekerja Pertamina MOR V tetap konsisten menjalankan kegiatan operasional. "Khususnya pekerja di lapangan yang berhubungan langsung dengan rantai distribusi BBM dan LPG, sedangkan sisanya bekerja dari rumah (work form home)," katanya.
Namun mulai hari ini, dari populasi pekerja yang sebelumnya bekerja dari rumah, telah diatur 25 persen mulai masuk dan bekerja di kantor. Angka ini akan bertahap meningkat hingga mencapai 50 persen kapasitas ruang kerja sesuai arahan pemerintah.

“Kami membatasi jumlah pekerja yang masuk kantor untuk mengurangi risiko penyebaran Covid-19, sehingga kami mengatur pekerja yang berkondisi fit ke dalam dua sampai empat tim dengan komposisi jumlah yang seimbang," ucap Rustam.
Dengan safety kit yang sudah kita berikan, tidak ada lagi alasan pekerja untuk tidak mengikuti protokol kesehatan
Setiap tim bekerja secara bergantian setiap dua minggu. Untuk pekerja dengan kondisi khusus, seperti faktor komorbid (penyakit penyerta) meliputi penyakit kronis dan kondisi gangguan imunitas, wanita hamil, menyusui, yang memiliki status orang dalam pemantauan (ODP), orang tanpa gejala (OTG), pasien dalam pengawasan (PDP), atau positif Covid-19 tetap diberlakukan WFH.
Rustam mengatakan untuk memastikan seluruh pekerja mematuhi protokol new normal, Pertamina memberikan dan mendistribusikan safety kit berupa paket Pertamina Againts COVID-19 ke seluruh pekerja. Berupa masker, hand sanitizer, vitamin dan suplemen, serta buku saku yang bisa menjadi panduan pekerja dalam menjalankan WFO.
"Dengan safety kit yang sudah kita berikan, tidak ada lagi alasan pekerja untuk tidak mengikuti protokol kesehatan yang sudah ditentukan," ujar Rustam.
Protokol tersebut mengatur detil tentang panduan mulai berangkat dari rumah, sampai kembali dari tempat kerja. Misal dengan mengimbau seluruh pekerja membawa perlengkapan ibadah, bekal makan siang dan alat makan sendiri, serta mewajibkan penggunaan moda transportasi pribadi atau kendaraan yang disediakan perusahaan.
Untuk pengaturan lingkungan kerja, lanjut Rustam, Pertamina telah mengatur tata letak ruangan dengan mengurangi kapasitas setiap ruangan untuk mematuhi ketentuan physical distancing. Absensi dan juga meeting tetap dilakukan secara online. Selama istirahat, pekerja juga tetap harus menjaga jarak termasuk dalam pelaksanaan ibadah dan tidak diperkenankan keluar lingkungan kantor, kecuali dengan ijin khusus.
Hingga ke lini terdepan, distribusi energi di SPBU, semenjak masa pandemi standard operational procedure (SOP) pelayanan pelanggan juga diberlakukan protokol kesehatan. Antara lain, disinfeksi secara berkala di fasilitas SPBU, pengecekan suhu tubuh operator di setiap pergantian shift, operator menggunakan APD terstandar, dan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) bagi semua petugas SPBU.
Rustam juga menghimbau, demi keamanan, kesehatan, keselamatan dan kenyamanan bersama dalam pembelian BBM di SPBU, agar pelanggan juga membiasakan menerapkan protokol kesehatan untuk mengurangi potensi penyebaran Covid-19.
Simak Pula: Pertamina MOR V Catat Konsumsi BBM di Jatim Menurun
"Menggunakan masker, jaga jarak aman minimal 1,5 meter untuk konsumen pengguna roda dua atau diharap tetap berada di dalam mobil selama proses pembelian BBM, dan terakhir agar pelanggan dapat mengandalkan aplikasi My Pertamina untuk bertransaksi secara non-tunai saat membeli BBM," ucap Rustam.[]