Menunggu 13 Mahasiswa Aceh di Natuna Karena Corona

Pemerintah Provinsi Aceh masih menunggu intruksi dari pemerintah pusat terkait pemulangan 13 mahasiswa yang masih di Natuna.
Kepala Dinas Sosial Provinsi Aceh, Alhudri saat konferensi pers di dinas setempat di Banda Aceh, Aceh, Selasa, 11 Februari 2020. (Foto: Tagar/Muhammad Fadhil)

Banda Aceh - Pemerintah pusat hingga saat ini belum memastikan kapan WNI asal Wuhan yang saat ini diobservasi di Natuna, Kepulauan Riau bisa pulang ke daerah masing-masing. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh masih menunggu intruksi dari pemerintah pusat terkait pemulangan mereka.

Kepala Dinas Sosial Provinsi Aceh, Alhudri menuturkan, pihaknya saat ini masih menunggu intruksi pemerintah pusat mengenai penjemputan 13 mahasiswa asal Aceh di Natuna. Berdasarkan informasi sebelumnya, mereka diobservasi di Natuna sampai 16 Februari 2020.

Yang 13 ini mereka sudah menjalani masa observasi, masa observasi itu diperiksa kesehatannya sehari dua kali, pagi dan sore, jadi check up itu tidak perlu lagi.

“Kita nanti menunggu dari Kementerian Kesehatan dulu, selesai dari Natuna mungkin dibawa ke Jakarta, koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri, Kemenlu akan mengundang kami nanti dan dikembalikan ke masing-masing daerah, itu kan ke pemerintah daerah,” kata Alhudri kepada wartawan di Banda Aceh, Aceh, Selasa, 11 Februari 2020.

Ia menjelaskan, Pemerintah Aceh siap untuk menjemput ke-13 mahasiswa tersebut. Sebenarnya, saat mereka tiba di Indonesia, Pemerintah Aceh sudah merencanakan untuk menjenguk mereka, namun tidak diizinkan.

“Kami sudah berencana ke sana, setelah koordinasi secara aturan tidak diizinkan, boleh kami ke sana, tetapi kami harus dikarantina juga sampai 14 hari ke depan,” ujarnya.

Kata Alhudri, ke-13 mahasiswa tersebut rencananya akan dijemput dan diserahkan secara langsung kepada keluarganya di Aceh. Namun, untuk jadwal yang pasti masih menunggu arahan dari pusat.

“Setelah itu, kita kembalikan ke sini, kita hantarkan ke pangkuan ibunya masing-masing, karena ini kita masih menungu tanggal 16 atau masa selesai observasi,” katanya.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Aceh, Hanif menjelaskan, ke-13 mahasiswa Aceh yang saat ini diobservasi di Natuna dalam keadaan sehat dan tanpa gangguan apapun. Saat dipulangkan ke Aceh nanti, mereka juga tidak diperiksa lagi karena sudah dijamin bebas dari virus tersebut.

“Yang 13 ini mereka sudah menjalani masa observasi, masa observasi itu diperiksa kesehatannya sehari dua kali, pagi dan sore, jadi check up itu tidak perlu lagi,” kata Hanif.

Meskipun demikian, kata Hanif, pihaknya juga masih menunggu intruksi pemerintah pusat. Mengenai bagaimana mekanisme pemulangan WNI di Natuna juga akan dibicarakan kembali dalam rapat di Jakarta.

“Tentu nanti akan ada rapat lagi di Jakarta, saat serah terima mereka, kami tinggal menunggu intruksi dari pusat,” ujar Hanif.

Dalam kesempatan itu, Hanif juga menyebutkan bahwa posko informasi mengenai virus corona yang didirikan oleh pemerintah Aceh akan dipindahkan mulai Rabu, 12 Februari 2020 besok. Posko yang sebelumnya didirikan di bawah tanggung jawab Dinas Sosial kini pindah ke Dinas Kesehatan.

“Kita siap menampung dan menjawab segala informasi mengenai corona, silakan datang saja ke posko di Jalan Kakap, dibuka 24 jam,” ujarnya. []

Berita terkait
Warga Banda Aceh Dilarang Rayakan Valentine Day
Pemerintah Kota Banda Aceh melarang warganya merayakan Hari Kasih Sayang atau Valentine Day.
Setengah Miliar Dana Desa di Aceh Singkil Tak Jelas
Masyarakat di Desa Kilangan, Kecamatan Aceh Singkil, Aceh melaporkan dugaan penyimpangan penggunaan anggaran desa.
Dua Napi Aceh Kabur dan Rampas Sepeda Motor Warga
Dua narapidana di Aceh kabur dari tahanan melalui atap bangunan
0
Presiden Jokowi Akan Hadiri KTT G7 serta Temui Pemimpin Rusia dan Ukraina
Negara pertama yang akan dikunjungi Presiden adalah Jerman untuk memenuhi undangan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7