Menyisir Sungai Bilah Mencari Korban Banjir Labura

Tim gabungan dari Kepolisian, BPBD dan Tim SAR Labuhanbatu terus mencari korban banjir bandang di Kabupaten Labuhanbatu Utara.
Tim gabungan melakukan pencarian korban banjir bandang di Sungai Bilah, Kabupaten Labuhanbatu Utara.(Foto: Tagar/Humas Polres Labuhanbatu)

Medan - Tim gabungan dari Kepolisian, Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) dan Tim SAR Labuhanbatu, Sumatera Utara, melakukan pencarian korban bencana banjir bandang di tiga desa di Kecamata Na IX-X, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura).

Pencarian dilakukan petugas berjumlah sekitar 47 orang ini menyisir aliran Sungai Bilah. Mereka melakukannya dengan mengendarai dua unit boat, pertama jenis karet milik BPBD Kabupaten Labuhanbatu dan satu unit jenis kayu milik masyarakat setempat.

Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Waka Polda) Sumatera Utara, Brigjen Pol Mardiaz Kusin Dwihananto membenarkan hal itu, dihubungi melalui telepon selularnya, Kamis 2 Januari 2020.

"Iya, tim gabungan melakukan pencarian, mereka mulai masuk menelusuri perairan Sungai Bilah sejak pukul 12.00 WIB tadi, sampai sekarang tim masih terus melakukan pencarian. Tim itu berjumlah 47 personel," kata Mardiaz.

Tim menyisir pinggiran perairan setelah mendapatkan arahan pimpinan masing-masing. Dari kepolisian ada 38 personel, lima orang dari BPBD Kabupaten Labuhanbatu dan empat orang dari tim SAR.

"Penyisiran di pinggiran aliran Sungai Bilah untuk mencari korban bencana banjir bandang yang terjadi di Desa Hatapang Kecamatan Na IX-X Kabupaten Labura," ujar Mardiaz.

Setelah semua korban tertanggulangi, baru akan dicek apa penyebab banjir, yang jelas hujan yang cukup deras sebagai penyebabnya

Pihaknya fokus membantu dan melakukan pencarian korban banjir bandang di Kabupaten Labura agar masyarakat bisa merasakan hadirnya petugas kepolisian maupun TNI di sana.

Tim Gabungan LaburaPersonel tim gabungan melakukan pencarian korban banjir bandang di Sungai Bilah.(Foto: Tagar/Humas Polres Labuhanbatu)

"Anggota kita fokus melakukan pencarian korban, selain itu, kita juga menyediakan atau membantu akomodasi masyarakat yang tertimpa bencana banjir bandang di tiga desa di Kabupaten Labura," ucap dia.

Jenderal bintang satu menyebut, membantu masyarakat yang tertimpa musibah lebih utama dilakukan. Setelah itu, barulah dicari penyebab banjir bandang di tiga desa yakni Desa Pematang, Desa Hatapang dan Desa Batu Tunggal.

"Setelah semua korban tertanggulangi, baru akan dicek apa penyebab banjir, yang jelas hujan yang cukup deras sebagai penyebabnya," kata Mardiaz.

Sebelumnya, sudah tiga orang warga yang menjadi korban banjir bandang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di Kabupaten Labura, mereka ditemukan Rabu 1 Januari 2020 dan Kamis 2 Januari 2020.

Sebagaimana diketahui, banjir bandang merusak tiga belas rumah ditiga desa. Di Desa Pematang ada lima rumah dan dua jembatan akibat terjangan air Sungai Kapia dan Sungai Mardua. 

Di Desa Hatapang, ada lima rumah yang rusak akibat luapan Sungai Hatapang. Terakhir, di Desa Batu Tunggal, sebanyak tiga rumah akibat luapan Sungai Aek Buru. []

Berita terkait
Satu Lagi Korban Banjir Bandang Labura Ditemukan
Kembali ditemukan satu korban banjir bandang yang menghantam sejumlah desa di Kabupaten Labuhanbatu Utara.
Polisi Fokus Mencari Korban Banjir Bandang di Labura
Polda Sumatera Utara dan Polres Labuhanbatu fokus membantu korban banjir bandang di Kabupaten Labuhanbatu Utara.
Polda Sumut Bidik Dugaan Illegal Logging di Labura
Polda Sumut akan mencari tahu dugaan illegal logging yang ditengarai menjadi penyebab banjir di Labuhanbatu Utara.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.