Karangasem - Jumlah merchant pengguna pembayaran digital Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) Bank Indonesia di Bali meningkat signifikan sebesar 346% di akhir Juli 2020 dibandingkan dengan awal tahun 2020. Jumlah merchant yang telah menggunakan QRIS per 31 Juli 2020 mencapai 113.737 merchant, dengan perincian sebanyak 1.832 di Kabupaten Karangasem dan 1.755 di Kabupaten Klungkung.
"Dari angka tersebut, sebanyak 57% (64.650 merchant) merupakan usaha mikro, 20% (22.751) usaha kecil, 17% (18.862) usaha menengah dan 6% (6.807) usaha besar," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho, dalam acara "Digitalisasi Sistem Pembayaran Berbasis QRIS BPD Bali Pada Fasilitas Layanan Kesehatan, UMKM, Dan Kawasan Wisata Di Kabupaten Karangasem Dan Klungkung" di Pantai Yeh Malet Karangasem, Sabtu 8 Agustus 2020.
Baca Juga: Cara BI Bali Membuat QRIS Meningkat 253 Persen
Trisno optimistis yakin peningkatan penggunaan QRIS sebagai sarana pembayaran digital yang cepat, mudah, murah, aman, dan handal ini akan semakin mendorong percepatan kebangkitan perekonomian Bali. "Seperti yang kita ketahui bersama, perekonomian Bali mengalami kontraksi yang cukup dalam hingga -10,98 (yoy) pada triwulan II-2020," ucapnya.
Hal ini sejalan dengan himbauan WHO (World Health Organization) agar masyarakat menggunakan contactless payment.
Seiring dengan semakin berkurangnya kasus penambahan pasien positif Covid-19, menurutnya, sekarang saatnya untuk melakukan pemulihan ekonomi dan pariwisata Bali. Untuk membangkitkan perekonomian, harus memulai penerapan tatanan kehidupan era baru sesuai yang tertuang dalam SE Gubernur Bali Nomor 3355.

Tatanan kehidupan era baru tidak hanya mengedepankan pada protokol kesehatan berupa pemakaian masker, cuci tangan dan jaga jarak. "Tetapi juga harus mencakup kegiatan penyelesaian transaksi pembayaran tanpa kontak fisik secara non tunai atau berbasis digital yang antara lain dengan menggunakan QRIS sebagaimana tujuan kita pada acara di Karangasem itu," kata Trisno.
Menurutnya, acara tersebut terbilang istimewa karena melakukan digitalisasi di tiga sektor yakni kesehatan, perdagangan, dan pariwisata di dua kabupaten sekaligus yaitu Klungkung dan Karangasem. QRIS Bank Indonesia menjadi salah satu solusi alat pembayaran digital yang cepat, mudah, murah, dan aman serta dapat diaplikasikan di semua sektor, termasuk di pusat perbelanjaan, objek wisata, hingga rumah sakit karena mendukung faktor clean, health, safety and environment sustainability (CHSE) yang meminimalkan kontak fisik dalam bertransaksi.
"Hal ini sejalan dengan himbauan WHO (World Health Organization) agar masyarakat menggunakan contactless payment," tutur Trisno.
Menurut Trisno, kunci keberhasilan penerapan tatanan kehidupan era baru menuju Bali Bangkit tidak lepas dari adanya kerja sama dari semua pihak mulai dari pemerintah, perbankan, pelaku usaha, tim medis dan masyarakat. " Harapan kami, supaya kota dan kabupaten di Provinsi Bali lainnya dapat mengikuti jejak Kabupaten Karangasem dan Klungkung dalam menerapkan tatanan kehidupan Bali era baru," ucapnya.
Baca Juga: BI: 60 Ribu Merchant di Bali Sudah Gunakan QRIS
Tatanan itu meliputi digitalisasi transaksi nontunai berbasis QRIS di berbagai sektor khususnya sektor kesehatan, perdagangan, dan pariwisata sebagai penopang perekonomian Bali. []