TAGAR.id, Jakarta - Perempuan berusia 67 tahun itu bernama Rukiyah. Ia mencegat AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono di luar gerbang Masjid Agung Gedhe Kauman, Yogyakarta, Kamis pagi, 7 April 2021. Rukiyah dengan penuh semangat, dalam bahasa Indonesia campur bahasa Jawa, menitipkan salam bagi SBY dan mendoakan AHY menjadi presiden.
Momen itu diceritakan Kepala Badan Komunikasi Strategis Dewan Pimpinan Pusat sekaligus Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra.
Namun tidak ada penjelasan bagaimana tepatnya ucapan Rukiyah.
AHY sambil tersenyum kepada Rukiyah, menjawab dalam bahasa Jawa, "Doa ni pun nggih, Bu (doanya ya, Bu)."
Saat itu AHY Ketua Umum Partai Demokrat baru saja salat Subuh berjemaah di masjid tersebut. Para jemaah berdoa untuk AHY, “Semoga Jadi Presiden.”
Seorang pengurus masjid mengatakan keberanian AHY mengingatkannya pada sosok sahabat Nabi, Umar bin Khattab. "Umat butuh sosok seperti Umar bin Khattab. Kami berharap pada Mas AHY."
Seorang pengurus lain berkata, "Kami menunggu keberanian seperti yang Mas AHY sampaikan tadi."
Sebelumnya, saat diberi kesempatan untuk bicara, AHY mengatakan dirinya sedang melakukan Safari Ramadan untuk mendengarkan aspirasi masyarakat sekaligus membantu mereka, sebisa mungkin.
Satu di antara jemaah adalah Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Gunawan Budiyanto.
Sedangkan imam salat Subuh pada saat itu adalah Riza Arfani yang ternyata adik kelas AHY di SMA Taruna Nusantara.
Mendengar harapan-harapan dari para pendukungnya, AHY tersenyum. "Mohon doanya yang terbaik ya, Bapak-bapak sekalian."
Masjid Agung Gedhe Kauman tempat AHY bersafari Ramadan berdiri sejak tahun 1773. Terletak di sebelah barat Alun-alun Utara Keraton Yogyakarta.
Umat butuh sosok seperti Umar bin Khattab. Kami berharap pada Mas AHY.
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY. (Foto: Tagar/Instagram/@agusyudhoyono)
Skenario Anies - AHY
Herzaky Mahendra Putra mengklaim AHY memimpin dalam berbagai bursa pasangan calon Pilpres 2024. Ini bukti kuatnya aspirasi rakyat ingin perubahan, katanya.
"Aspirasi rakyat yang menempatkan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, memimpin dalam berbagai simulasi pasangan calon capres/cawapres untuk Pilpres 2024 yang dilakukan sejumlah lembaga survei, seperti SMRC yang menempatkan Anies-AHY unggul dari paslon lain, menunjukkan suasana kebatinan rakyat Indonesia yang menginginkan perubahan kepemimpinan nasional pada tahun 2024. Menandakan kuatnya keinginan rakyat yang ingin melihat hadirnya sosok pemimpin baru di Pilpres 2024," ujar Herzaky.
Partai Demokrat bersyukur, kata Herzaky, dan mengapresiasi keinginan kuat rakyat yang memasukkan kader terbaik Demokrat saat ini, Agus Harimurti Yudhoyono, sebagai salah satu tokoh yang dianggap pantas sebagai calon pimpinan nasional di Pilpres 2024.
"Tentunya hasil yang ditunjukkan sejumlah lembaga survei ini, menjadi salah satu bahan pertimbangan kami dalam menentukan arah koalisi ke depannya," ujar Herzaky.
Meskipun demikian, lanjutnya, "Hasil survei hanyalah gambaran sementara, bukan memberikan suatu kepastian. Karena itu, kami tidak boleh terlena, dan terus memacu diri membantu rakyat yang sedang kesusahan di seluruh pelosok Indonesia akibat pandemi dan terus melonjaknya harga-harga kebutuhan pokok dan bahan bakar."
"Apakah Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono akan berpasangan dengan Anies Baswedan di Pilpres 2024?" kata Herzaky. "Tentunya kemungkinan ini sangatlah terbuka. Seperti halnya kemungkinan AHY berpasangan dengan tokoh-tokoh nasional lainnya. Memang aspirasi masyarakat banyak yang menginginkan kebersamaan kedua tokoh ini di Pilpres 2024."
Herzaky mengatakan diskusi dan upaya-upaya masih sangat cair. "Masih terlalu dini, seperti yang disampaikan Ketum kami, AHY, di berbagai kesempatan. Saat ini, bagi AHY dan Demokrat lebih prioritas menjalin komunikasi dan silaturahmi dengan berbagai elemen bangsa dan tokoh-tokoh nasional, untuk menanggulangi pandemi dan memulihkan ekonomi nasional."
Apakah AHY akan dicalonkan sebagai presiden, atau sebagai calon wakil presiden pendamping calon presiden Anies Baswedan. Untuk mewujudkan keinginan ini, PR besar Partai Demokrat adalah meyakinkan parpol lain untuk berkoalisi.
Partai Demokrat hanya punya tujuh persen suara di DPR. Perlu 20 persen suara untuk mengusung calon presiden dan calon wakil presiden dalam Pilpres 2024.
Anies Baswedan tidak punya partai politik. []
Baca juga
- Pilpres 2024: Elektabilitas Ganjar Pranowo Melesat Drastis
- Pilpres 2024 Bukan “Jokowi 3 Periode” Tapi Sosok “The Next Jokowi”
- Meragukan Jokowi Tidak Mau Berkuasa Tiga Periode
- Relawan: Ganjar Pranowo Berpeluang Menang Pilpres 2024