Jakarta – Sebuah parade akbar membawa 22 mumi kerajaan Mesir kuno yang diletakkan di dalam kapsul dan diarak di jalan-jalan di Kota Kairo, Mesir, 3 Maret 2021. Mumi tersebut dipindahkan ke museum baru agar bisa dipamerkan secara lebih megah.
Konvoi tersebut mengangkut 18 mumi raja dan empat mumi ratu - sebagian besar dari Kerajaan Baru - dari Museum Mesir di Lapangan Tahrir Kairo tengah ke Museum Nasional Peradaban Mesir di Fustat, sekitar 5 km ke tenggara.
Fustat adalah situs ibu kota Mesir di bawah Dinasti Umayyah setelah penaklukan Arab.

Pihak berwenang, seperti dilaporkan Kantor Berita Reuters, menutup jalan di sepanjang Sungai Nil terkait acara tersebut. Parade ini dirancang untuk membangkitkan minat masyarakat pada koleksi barang antik Mesir di tengah lesunya pariwisata di Mesir akibat restriksi terkait Covid-19.
Arkeolog Mesir, Ahi Hawass, mengatakan setiap mumi akan diletakkan di dalam kapsul khusus yang diisi dengan nitrogen untuk perlindungan, dan kapsul akan dibawa dengan kereta khusus yang memberikan stabilitas.
“Kami memilih Museum Peradaban karena untuk pertama kalinya kami ingin menampilkan mumi secara beradab, berpendidikan, dan bukan untuk hiburan seperti di Museum Mesir,” katanya.
Para arkeolog menemukan mumi dalam dua kelompok di kompleks kuil Deir Al Bahari di Luxor dan di Lembah Para Raja di dekatnya dari tahun 1871.
Mumi yang tertua adalah Seqenenre Tao, raja terakhir dari Dinasti ke-17, yang memerintah pada abad ke-16 SM dan diperkirakan menemui ajal dengan cara yang kejam. Pawai juga akan menampilkan mumi Ramses II, Seti I, dan Ahmose-Nefertari (ah)/Reuters/voaindonesia.com. []