Miliki Cita Rasa yang Khas, Kopi Indonesia Jadi Incaran Masyarakat Kyrgyzstan

eberapa pengusaha Kyrgyzstan yang mengunjungi stand bahkan mengutarakan ketertarikan menjadi distributor bagi produk kopi instan tersebut ke pasar Kyrgyzstan.
Ilustrasi-Kopi

Jakarta, (Tagar 23/4/2018) - Masyarakat Kyrgyzstan berminat terhadap produk kopi instan asal Indonesia karena dinilai memiliki rasa yang khas ditambah dengan aroma dan rasa yang unik yang jarang ditemukan di negara tersebut.

Antusiasme masyarakat Kyrgyzstan terlihat saat KBRI Tashkent mempromosikan kopi pada Food Expo di Bishkek, Kyrgyzstan (17-19/4), berdasarkan keterangan tertulis di Jakarta, Senin (23/4).

KBRI Tashkent menggandeng PT Mayora (produsen produk kopi dan makanan ringan) dalam mempromosikan produk makanan dan minuman Indonesia pada pameran dimaksud.

Beberapa pengusaha Kyrgyzstan yang mengunjungi stand bahkan mengutarakan ketertarikan menjadi distributor bagi produk kopi instan tersebut ke pasar Kyrgyzstan.

Ketertarikan beberapa pihak di Kyrgystan bahkan telah ditindaklanjuti oleh perwakilan PT Mayora yang hadir pada pameran tersebut dengan pembicaraan-pembicaraan lanjutan.

Beragam produk makanan dan minuman yang ditampilkan seperti kopi instan, biskuit, cokelat, maupun permen kopi menarik minat para pengunjung untuk melihat dan mencoba sampel produk-produk yang ditampilkan.

KBRI juga memanfaatkan kesempatan ini untuk mempromosikan tujuan wisata dan kebudayaan Indonesia.

Pameran Food Expo Kyrgyzstan merupakan pameran produk dan industri makanan terbesar di Kyrgyzstan.

Pameran tahun ini dikunjungi oleh lebih dari 3500 orang pengunjung dan diikuti oleh 40 eksibitor dari 8 negara diantaranya Rusia, Belarus, Indonesia, Uzbekistan, Jerman, China, Kazakhstan dan Kyrgyzstan.

Keikutsertaan dalam pameran ini merupakan salah satu upaya mencari peluang pasar baru bagi produk kopi Indonesia. (ant/rmt)

Berita terkait
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi