Aceh Barat Daya – Komplek Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Ujong Serangga, Kecamatan Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya, Aceh dipenuhi sampah plastik bekas yang berserakan.
Pantauan Tagar, selain di komplek PPI, sampah plastik kemasan air minum, potongan kayu serta beragam sampah lainnya tampak memenuhi sepanjang pantai yang merusak keindahan pantai.
Parahnya lagi, aroma bau busuk sudah tercium sebelum memasuki kawasan itu. Aroma ini berasal dari tumpukan sampah yang berceceran dimana-mana.
Kalau bersih pasti enak disini, anak-anak bisa leluasa bermain.
Padahal, sejumlah kalangan sudah melakukan berbagai upaya untuk menyadarkan siapapun itu agar tidak membuang sampah sembarangan, seperti pengumuman dan melakukan gotong royong bersama di hari-hari tertentu. Namun sampah-sampah ini tetap saja memenuhi komplek tersebut.
Waga setempat, Melani kepada Tagar mengaku prihatin dengan kondisi tersebut. Dia mengatakan sudah sepatutnya semua kalangan ikut menjaga lokasi tersebut. Sebab selain komplek itu menjadi tempat bongkar muat ikan, juga menjadi lokasi wisata warga.
Papan pengumuman larangan membuang sampah di PPI Ujong Seurangga Susoh Abdya, Aceh. (Foto: Tagar/Syamsurizal)
“Ada banyak pedagang dan penjual jasa di lokasi ini saat sore hari. Masyarakat datang untuk bersantai, kalau kotor siapa mau datang, yang sayang kan pedagang, tidak ada pembeli,” kata Melani, Rabu 8 Januari 2020.
Menurut dia, kepedulian terhadap sampah di lokasi itu tidak hanya terpundak pada dinas terkait saja. Tapi merupakan tugas bersama, termasuk para pegunjung untuk tidak membuang sampah sembarangan.
“Termasuk saya yang suka kesini untuk bersantai. Kalau bersih pasti enak disini, anak-anak bisa leluasa bermain dengan beragam mainan disini,” katanya.
Mahasiswi bernama Intan juga mengungkapkan hal sama. Dia juga turut prihatin dengan kondisi seputaran bibir pantai di Kecamatan Susoh. Ada beberapa destinasi wisata pantai di kecamatan itu yang rusak keindahanya akibat tingkat kesadaran terhadap kebersihan minim.

“Kita tentu prihatin. Ini memperlihatkan bahwa tidak adanya kepedulian bersama, padahal jika bersih tentu pegunjung akan banyak yang berdatangan. Jika begitu pasti pembeli banyak,” ungkap Intan.
Remaja asal Blangpidie ini menyarankan agar pemilik kantin di bibir pantai peduli terhadap sampah di seputaran kantin masing-masing. Jika tidak mau peduli daerah lain, minimal di lokasinya saja. “Minimal bersih ditempat mereka berjualan saja,” katanya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Abdya, Agus Asnir mengaku pihaknya sering melakukan kegiatan bersih-bersih di lokasi tersebut, akan tetapi kesadaran masyarakat sangat minim. Ini sebabnya permasaalahan ini tidak ada habisnya.
“Kesadaran masyarakatnya kurang. Jadi masalah ini tidak aka nada habisnya,” kata Agus Asnir.
Asnir mengajak masyarakat dan pengunjung selalu menjaga kebersihan demi terciptanya lingkungan bersih dan nyaman. Jika bersih, maka PPI Ujong Serangga dan pantai akan terus ramai dikunjungi dan dapat mendongkrak ekonomi para pedagang setempat.
“Kalau ramai yang datang kan saudara kita juga yang diuntungkan,” tuturnya. []
Baca juga:
- Bantaeng Hujan Banyak Sampah Seperti Banjir Jakarta
- Ada Jalan Bau Sampah Busuk di Deli Serdang
- Upaya Sultan Datangkan Investor Pengelolaan Sampah