Jakarta - Mantan Menteri Perindustrian Mohamad Suleman Hidayat (MS Hidayat) turut mengenang sosok Menteri Keuangan era Presiden Kedua Soeharto Johannes Baptista Sumarlin atau JB Sumarlin. Menteri keuangan yang menjabat periode 1988-1993 itu menurutnya salah satu ekonom yang berjasa bagi Indonesia.
"Dia banyak jasanya karena dia melakukan tindakan-tindakan yang fundamental di dalam memperbaiki sistem birokrasi di Indonesia," tutur MS Hidayat saat dihubungi di Jakarta, Kamis, 6 Februari 2020 seperti dilansir dari Antara.
JB Sumarlin tutup usia di Rumah Sakit Carolus, Jakarta pada usia 87 tahun. Semasa mengabdi sebagai bendahara orde baru Selama mengabdi sebagai bendahara negara, JB Sumarlin pernah melakukan sejumlah terobosan untuk mengatasi tantangan dan permasalahan ekonomi Indonesia.

Terobosan itu antara lain Gebrakan Sumarlin I berupa pengetatan moneter untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi dan Gebrakan Sumarlin II untuk menekan tingkat inflasi nasional.
Penghargaan yang pernah diraih Doktor lulusan Universitas Pittsburg ini antara lain Menteri Keuangan terbaik tahun 1989 oleh Euromoney dan Menteri terbaik tahun 1990 oleh majalah Asia.
Sumarlin pernah mendapatkan Bintang mahaputra Adiprana III pada 1973, dan pernah meraih Bintang Grootkruis in de Orde van Leopold II dari pemerintah Belgia pada 1975.
Pria kelahiran Blitar, 7 Desember 1932, juga pernah memegang sejumlah jabatan pemerintahan penting di era Orde Baru seperti Ketua BPK (1993-1998) dan Kepala Bappenas (1983-1988)
Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini juga pernah menjabat sebagai Menteri Negara Penertiban Aparatur Negara (1973-1983) dan Kepala BP Batam. []