Muhyiddin Junaidi Sebut Virus Corona Teguran Allah

Wakil Ketua MUI Pusat, Muhyiddin Junaidi, jadi perbincangan karena sebut virus corona teguran dari Allah karena banyak yang makan daging babi
Muhyiddin Junaidi, Wakil Ketua MUI. (Foto: Tagar/Dok).

Jakarta - Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Muhyiddin Junaidi, ramai jadi perbincangan usai menyebut virus corona sebagai teguran dari Allah karena banyaknya manusia yang masih melanggar larangan-Nya, seperti makan daging babi.

Hal itu disampaikan Muhyiddin kepada Tagar usai menggelar konferensi pers di kantor MUI Pusat, Jakarta, Selasa, 3 Maret 2020.

"Kalau dari sisi agama kita mengatakan teguran, karena tidak boleh orang itu makan yang haram. Makanan yang dilarang agama itu akan menimbulkan penyakit seperti darah manusia, babi, binatang masih hidup," kata Muhyiddin.

Tak hanya itu, Muhyiddin juga sependapat dengan pernyataan kontrovesial ustaz Abdul Somad yang menyebut virus mematikan itu sebagai Tentera Allah. Sejak saat itu namanya ramai jadi sasaran kecaman warganet.

Pria yang pernah masuk dalam daftar rekomendasi 200 mubalig Kementerian Agama ini ditetapkan sebagai Wakil Ketua MUI melalui rapat paripurna pada Selasa, 4 Februari 2020.

Penunjukan Muhyiddin sebagai wakil ketua dilakukan dalam rangka pergantian antar waktu (PAW) menggantikan almarhum Yunahar Ilyas. PAW dalam MUI terjadi apabila salah satu pengurusnya meninggal dunia, berhenti atas permintaan sendiri atau diberhentikan atas keputusan Dewan Pimpinan MUI Pusat.

Selama masa kepengurusan 2015-2020, MUI telah dua kali mengalami pergantian wakil ketua dengan sebab yang sama.

Sebelum menjadi salah satu punggawa MUI, Muhyiddin telah menamatkan studinya di jurusan Bahasa Arab dan Studi Islam di Universitas Islam Libya pada 1980. Selanjutnya, Muhyiddin melanjutkan pendidikannya ke jenjang master Pengajar Bahasa Inggris di Universitas South Pacific, Fiji, pada 1983.

Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Penasihat Asbisindo (Asosiasi Bank Syariah Indonesia) wilayah Bogor, Jawa Barat. pada 2009 dan Komisi Hubungan Luar Negeri MUI Pusat 2010. Ia juga dipercaya sebagai Wakil Ketua Biro hubungan Kerjasama Internasional Pimpinan Muhammadiyah hingga 2015. Tak hanya itu, ia juga menjadi salah satu anggota Dewan Pengawas Syariah (DPS) Takaful Keluarga. []

Berita terkait
MUI Sebut Konsumsi Babi Sebab Masuknya Corona di DKI
Majelis Ulama Indonesia (MUI) menilai sebaran Covid-19 atau virus corona merupakan teguran dari Allah karena masih ada yang mengonsumsi babi.
0
5 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Membeli Hunian di Sentul
Selain Bekasi dan Tangerang Selatan, Bogor menjadi kota incaran para pemburu hunian di sekitar Jakarta. Simak 5 hal ini yang perlu diperhatikan.