MUI Dukung Wacana Sekolah Libur Selama Ramadan, Ini Alasannya!

Kemenag RI memunculkan wacana meliburkan sekolah selama Ramadhan. Terkait itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendukung rencana itu.
Wakil Ketua Umum MUI Buya Anwar Abbas. (Foto: Tagar/Dok iSt)

TAGAR.id, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) RI memunculkan wacana meliburkan sekolah selama Ramadhan. Terkait itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendukung rencana kebijakan tersebut, dengan sejumlah catatan.

Menurut Wakil Ketua Umum MUI Buya Anwar Abbas, adanya rencana dari pemerintah untuk meliburkan anak-anak sekolah selama bulan puasa patut disambut gembira. Harapannya, mereka dapat memaknai Ramadhan sebagai bulan suci yang mesti dihormati.

Bagaimanapun, lanjut Buya Anwar, kebijakan tersebut tidak berarti bahwa anak-anak berhenti mendapatkan pendidikan atau setop belajar. Selama Ramadhan, proses belajar tetap berlangsung di rumah mereka masing-masing dengan pengawasan orang tua dan guru.

"Mereka (anak-anak) tetap mendapatkan pendidikan dan menempuh proses pembelajaran yang dipantau dan diawasi oleh sekolah, tetapi tempatnya dipindah dari sekolah ke rumah," ujar Buya Anwar, Rabu, 1 Januari 2025.

Ia menekankan, sekolah bukanlah satu-satunya tempat proses belajar-mengajar. Kebijakan libur selama Ramadhan diharapkan dapat memahamkan masyarakat bahwa rumah pun seyogianya menjadi tempat anak-anak dapat belajar dengan baik.

Untuk mengawasi anak-anak belajar di rumah, pihak sekolah dapat memanfaatkan teknologi digital. Dengan demikian, arahan dan penilaian dari guru terhadap mereka tidak berhenti selama satu bulan penuh Ramadhan. Dalam hal ini, Kemenag serta Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) perlu duduk bersama untuk menyusun panduan atau petunjuk teknis (juknis).

"Haruslah dipersiapkan panduannya oleh pemerintah dan pihak sekolah dengan baik agar program libur puasa benar-benar bermakna, bukan hanya bagi sang anak, tetapi juga orang tua dan masyarakat serta sekolahnya," ucap Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah ini.

Menurut Buya Anwar, ada beberapa jenis pola pendidikan yang dapat diterapkan untuk anak-anak selama Ramadhan. Misalnya, pendidikan untuk menempa kecerdasan spiritual dan sosial. Anak dapat dipandu untuk rutin mendirikan shalat lima waktu, mengaji di masjid, serta ikut dalam pelbagai kegiatan sosial di lingkungan tempat tinggalnya.

Sebelumnya, Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo HR Muhammad Syafi’i mengungkapkan adanya wacana libur sekolah selama bulan Ramadhan. Namun, pihaknya juga belum melakukan pembahasan soal itu.

"Bacaannya kayaknya ada, saya belum bahas itu,” ujar Romo Syafi'i kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 30 Desember 2024.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Prof Abdul Mu'ti mengatakan, kebijakan pemerintah untuk meliburkan sekolah selama Ramadhan masih berupa wacana. Menurut dia, kebijakan tersebut masih belum menjadi keputusan pemerintah.

Dia mengatakan, yang berwenang untuk menerapkan kebijakan tersebut berada di tingkat Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI ataupun Presiden.

"Itu saya kira levelnya di atas kami ya, apakah itu di tingkat Menko atau mungkin malah langsung di tingkat Pak Presiden kami belum tahu," ujar Abdul Mu'ti saat menghadiri acara "Taklimat Media Akhir Tahun 2024" di Jakarta, Selasa, 31 Desember 2024. []

Berita terkait
Kata Puan Maharani Soal Hasto Temui Mantan Pacar Kaesang
Ketua DPP PDIP Puan Maharani meminta publik membedakan pertemuan antara Hasto Kristiyanto dengan mantan pacar Kaesang.
Kata Jokowi soal Mantan Pacar Kaesang, Felicia, Temui Hasto Pakai Jaket PDIP
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto bertemu dengan mantan pacar Kaesang Pangarep, Felicia Tissue. Felicia datang bersama ibundanya.
Ketum PAN Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Istana, Bahas Soal Apa?
Menteri Perdagangan sekaligus Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas, bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan.