Jakarta - Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI), Munarman, mengutuk pemberitaan mengenai isu kaburnya Rizieq Shihab dari Rumah Sakit UMMI, Bogor, Jawa Barat. Menurutnya, isi berita tersebut merupakan kebohongan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
"Itu yang nulis berita kabur itu, otaknya jamuran. Sakit jiwa karena penuh kebencian sehingga membuat opini seperti itu," kata Munarman saat dihubungi Tagar, Minggu, 29 November 2020.
"Jelas-jelas pihak Rumah Sakit menyatakan semua administrasi dan pembayaran sudah diselesaikan. Kurang ajar itu artinya," kata dia.
Selain mengecam, Munarman menduga pemberitaan tersebut dibuat oleh pihak tertentu yang ingin menunggangi media publik demi menggelontorkan opini kebencian terhadap Rizieq Shihab.
Munarman juga meminta semua pihak yang memaksa hasil swab test HRS dipublikasikan, agar membaca Pasal Perlindungan Pasien yang dijamin Undang-undang.
"Kalau mau bangun opini, jangan gunakan media publik seperti itu. Sekali lagi. kurang ajar itu orang yang mengembangkan opini seperti itu," kata Munarman.
"Suruh baca ini (Perlindungan Hukum Pasien) yang maksa-maksa rekam medis orang dipublikasi," ujar dia.
Ahli Epidemologi FKM UI, Tri Yunis Miko Wahyono sarankan Pemprov DKI Jakarta turut periksa kesehatan Habib Rizieq Shihab. (foto: Twitter FPI).
Diberitakan sebelumnya, Rizieq Sihab dilaporkan sejumlah media kabur dari RS UMMI Kota Bogor, Jawa Barat, lantaran diduga tidak ingin hasil swab test yang baru saja ia jalani beberapa waktu lalu diketahui publik.
Kapolres Bogor Kota Kombes Pol Hendri Fiuser menjelaskan bahwa Habib Rizieq kabur melalui pintu belakang rumah sakit pada pukul 20.50 WIB, Sabtu 28 November 2020.
"Pihak rumah sakit masih tertutup terkait keberadaan MRS," jelasnya.
- Baca juga: Pernyataan Resmi FPI Soal Isu Rizieq Shihab Positif Covid-19
- Baca juga: Kabur Dari RS UMMI Bogor, Rizieq Shihab Disindir Denny Siregar
Hasil swab test Covid-19 Rizieq Shihab dikabarkan sudah keluar. Namun, Imam Besar FPI itu menolak hasil swab test-nya itu dipublikasikan secara luas. []