Jakarta - Flu perut, juga disebut dengan gastroenteritis, merupakan infeksi di lambung atau usus akibat peradangan dari virus. Penyakit ini sama sekali tidak tidak berhubungan dengan flu atau influenza.
Hampir semua kasus yang memicu flu perut disebabkan oleh virus Norovirus, tetapi bisa juga disebabkan oleh bakteri, parasit, atau patogen lain. Meski begitu, kecil kemungkinan flu perut dipicu selain virus.
Gejalanya mirip dengan diare atau keracunan makanan. Penderita flu perut akan menderita infeksi yang menyebabkan tidak dapat menahan cairan di perut keluar dalam bentuk feses encer.
Ilustrasi diare. (Foto: Premierhealth.com)
Selain diare, Anda yang menderita flu perut akan mengalami kram perut hebat, demam keluar keringat, mual hingga muntah, sulit menahan ketika ingin buang air besar, nyeri pada bagian otot dan sendi, serta sebagian penderita mengalami penurunan berat badan.
Dalam beberapa kasus, flu perut menyebabkan mual parah sehingga kerap muntah-muntah. Sedangkan sejumlah kasus lain penderitanya akan mendapati rasa dehidrasi hebat, biasanya anak-anak, orang tua, atau orang tua dengan penyakit bawaan.
Meskipun menyerang segala usia, flu perut tidak akan mudah menyerang mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh baik. Biasanya orang-orang yang imunitasnya lemah atau sedang terganggu berisiko mengalaminya.

Data dari Cleveland Clinic mengungkapkan bahwa per tahunnya 3-5 miliar penderita flu perut atau gastroenteritis mengalami diare parah. Di Amerika Serikat, rata-rata penyakit ini dialami anak-anak dengan tingkat kematian 5-10 juta per tahun.
Selama mengalami flu perut, penderitanya harus mengkontrol asupan yang mereka makan. Konsumsi air juga harus ditingkatkan untuk mengganti elektrolit yang hilang karena diare dan muntah.
Ketika sudah sembuh, penderita flu perut juga harus menerapkan kebersihan dan sanitasi lingkungan yang benar agar tidak mudah dekat dengan transmisi seperti virus Norovirus.