Nagasaki – Nagasaki Senin, 9 Agustus 2021, memperingati 76 tahun serangan bom atom oleh Amerika Serikat (AS) di kota itu, dan Wali Kotanya mendesak Jepang, AS dan Rusia agar berbuat lebih banyak untuk menghilangkan senjata nuklir.
Dalam pidatonya di Taman Perdamaian Nagasaki, Wali Kota Tomihisa Taue mendesak pemerintah Jepang agar memimpin upaya dalam menciptakan zona bebas nuklir di Asia Timur Laut, daripada berada di bawah payung nuklir AS. Pernyataan itu mengacu pada janji AS untuk menggunakan senjata nuklirnya untuk membela negara-negara sekutunya.
Taue juga menyerukan kepada Amerika Serikat dan Rusia yang memiliki persenjataan terbesar sejauh ini, untuk berbuat lebih banyak bagi perlucutan senjata nuklir, sementara dia menyuarakan keprihatinan bahwa negara-negara nuklir telah mundur dari upaya perlucutan senjata, dan justru membuat senjata nuklir lebih canggih.
Warga menjaga jarak sosial saat mengheningkan cipta untuk menghormati para korban bom atom 1945 dalam upacara peringatan 76 tahun pengeboman di Nagasaki, di Taman Perdamaian Nagasaki di Nagasaki, Jepang, 9 Agustus 2021 (Foto: voaindonesia.com - Kyodo/via REUTERS)
Pada pukul 11.02, saat pesawat pengebom B-29 menjatuhkan bom plutonium, para korban selamat Nagasaki dan peserta lain dalam upacara itu mengheningkan cipta selama satu menit untuk menghormati lebih dari 70.000 nyawa yang melayang.
Pengeboman pada 9 Agustus 1945 itu terjadi tiga hari setelah Amerika Serikat melakukan serangan bom atom pertama di dunia di kota Hiroshima, menewaskan 140.000 orang. Jepang menyerah pada 15 Agustus 1945, mengakhiri Perang Dunia II (lt/ab)/voaindonesia.com. []