Gunungkidul - DPW NasDem Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mempersiapkan kadernya untuk menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 di tiga kabupaten yakni Sleman, Bantul, dan Gunungkidul. Beberapa nama sudah masuk dalam tahap penjaringan partai. Februari mendatang dilakukan survei popularitas, akseptabilitas, dan elektabilitasnya untuk menentukan calon.
Ketua DPW NasDem DIY Subardi mengatakan untuk Pilkada di Gunungkidul dalam persiapannya saat ini sudah ada 11 nama yang masuk dalam tahap penjaringan, salah satunya adalah kadernya yakni Wahyu Purwanto. "Ada 11 nama yang mendaftar melalui DPD Gunungkidul," katanya saat konferensi pers di Gunungkidul, Kamis 23 Januari 2020.
Wahyu Purwanto merupakan mantan rektor Universitas Gunungkidul (UGK). Ia sempat dikabarkan merupakan kerabat dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Subardi mengatakan nama Wahyu Purwanto ini beberapa hari belakangan sempat viral di media sosial dan sempat diberitakan di beberapa media massa. Ia dikabarkan mundur dari pencalonannya dari NasDem untuk Pilkada mendatang.
Namun Subardi menampik kabar tersebut. Ia menegaskan Wahyu Purwanto sampai saat ini masih tetap terdaftar dalam 11 nama yang masuk dalam tahap penjaringan partai. "(Kabar mundurnya Wahyu Purwanto) ini pendapat yang menyesatkan publik. NasDem masih tetap dalam aturan mainnya. Saat ini masih dalam tahap penjaringan," katanya.
Subardi menyebut viralnya Wahyu Purwanto mundur dari daftar penjaringan ini pun dilihatnya dari sisi positifnya. Yakni mantan rektor UGK tersebut sudah mampu menarik perhatian dari publik. "Saya menganggap bahwa viralnya berita mundurnya Wahyu Purwanto ini berarti sosialisasinya sukses. Tinggal bagaimana mengemasnya supaya positif," ucapnya.
(Kabar mundurnya Wahyu Purwanto) ini pendapat yang menyesatkan publik.
Subardi mengungkapkan setelah tahap penjaringan ini selajutnya pada Februari mendatang dilakukan survei popularitas, akseptabilitas, dan elekTerhadap 11 nama itu. Hasilnya nanti akan menjadi indikator bagi DPP Nasdem untuk memutuskan siapa yang resmi diusung. "Kami melibatkan lembaga survei nantinya," ujarnya.

Terkait koalisi dalam Pilkada Kabupaten Gunungkidul ini partainya masih tetap membuka peluang partai mana saja yang ingin bergabung dengannya. Meski sudah memenuhi syarat mengusung calon sendiri yakni mempunyai 9 kursi di legislatif. "Partai mana saja kami tetap terbuka, asalkan sesuai dengan visi misinya," tuturnya.
Sedangkan untuk Pilkada di Kabupaten Sleman, Subardi menegaskan akan mengusung kadernya Sri Muslimatun sebagai bakal calon bupati. Dalam persiapannya saat ini pihaknya sedang menjalin komunikasi dengan partai lainnya.
"Sleman kami hanya tiga kursi legeslatif, oleh karena itu kami saat ini sedang menyusun koalisi. Untuk calon yang akan diusung, bu Mus (Sri Muslimatun) sebagai bakal calon bupati," katanya.
Sementara untuk Pilkada Kabupaten Bantul, pihaknya tidak terlalu berharap bisa mengusung calon. Sebab keterwakilan di legeslatif dari NasDem hanya satu kursi. "Kalau Pilkada Bantul, saya tidak komentar," ucapnya.
Sekretaris DPD NasDem Kabupaten Gunungkidul, Agustinus Sujatmo untuk 11 nama yang mendaftar melalui DPD Gunungkidul tidak ada yang mundur. "Tidak ada yang mundur," ucapnya. []
Baca Juga:
- Tanpa PDIP, 7 Parpol Koalisi di Pilkada Sleman
- Ambisi Anak Amien Rais Pimpin Sleman
- PAN Gunungkidul Kantongi 6 Nama di Pilkada