Nataru 2020, Harga Sembako di Jatim Mulai Naik

Harga sembako menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020 sejak sepekan lalu mengalami kenaikan harga.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Jatim, Tri Bagus Sasmito saat menjelaskan soal kenaikan harga sembako menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020. (Foto: Adi Suprayitno)

Surabaya - Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020 biasanya dimanfaatkan oleh pedagang untuk mengeruk keuntungan. Hal ini membuat harga bahan pokok (sembako) mengalami kenaikan sejak sepekan lalu. Menurut Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perdagangan Jawa Timur (Disperindag Jatim) Tri Bagus Sasmito, saat ini harga telur sudah mengalami kenaikan.

Untuk mengecek harga telur dari distributor, Diperindag mendatangi asosiasi peternak dan pedagang telur di Blitar. Harga telur dari distributor rata-rata Rp 21.500 per kilogram. Sementara harga telur di pasaran mencapai Rp 25.000 - Rp 26.000 per kilogram. "Kami berharap agar pedagang tidak mengambil untung terlalu tinggi, sebaiknya di bawah harga eceran tertinggi (HET) yakni Rp 23.000," ujar Bagus, di Selasa, Senin 17 Desember 2019.

Bagus mengatakan dalam waktu dekat akan menggelar rapat dengan distributor, asosiasi, dan produsen bahan pokok untuk mendata dan memastikan stok aman. Pendataan hanya untuk komoditas bahan pokok tertentu yang harganya naik di pasaran. "Kalau memang marginnya terlalu tinggi, kami akan ingatkan pedagang. Kalau tetap ngotot, Disperindag akan memberi sanksi pembinaan," katnya.

Ali, pedagang di Pasar Wonokromo mengatakan, saat ini komoditas yang harganya naik tinggi adalah telur. Hal ini mengingat kebutuhan telur semakin meningkat menjelang Nataru, terutama untuk membua kue. Dalam seminggu ini, setiap hari harga telur naik Rp 1.000.

Ali mengaku hanya mengambil untung Rp 1.000 untuk setiap kilogram dari harga distributor. Ia terkadang merugi karena pembeli biasanya memilih telur ukuran kecil agar bisa mendapat banyak. "Belum lagi dalam satu peti, terkadang ada yang pecah sampai satu kilogram," ucapnya.

Menurut Ali, harga bawang merah juga naik. Selama sepekan ini kenaikkannya mencapai Rp 12 ribu, dari Rp 25 ribu menjadi Rp 38 ribu per kilogram. "Setiap hari naik minimal Rp 2.000 per kilogram," katanya.

Kenaikan bawang merah asal Probolinggo cukup tinggi, dari Rp 18 ribu menjadi Rp 36 ribu per kilogram. Sementara harga bawang merah asal Nganjuk lebih murah yakni Rp 25 ribu per kilogram. Sedangkan harga cabai

Untuk bawang merah asal Probolinggo, kenaikanya Bawang merah cukup tinggi. Dimana biasanya sekitar Rp18 ribu per kilogram pekan lalu, kini berubah menjadi Rp 36 ribu. Kalau bawang merah asal Nganjuk harganya Rp 35 ribu. Hanya saja selama seminggu kemarin bawang merah Nganjuk ini belum ada. Namun harga bawang putih jenis kating turun dari Rp 30 ribu menjadi Rp 26 ribu per kilogram.

Harga cabai besar naik dari kisaran Rp 16 ribu - Rp 18 ribu menjadi Rp 25 ribu. Begitu pula dengan cabai rawit, naik dari Rp 30 ribu menjadi Rp 35 ribu per kilogram. []

Baca Juga: Kemendag Jamin Harga Sembako Stabil Jelang Nataru

Nataru, Awas Makanan Kadaluarsa Beredar di Jateng


Berita terkait
1300 Personel Gabungan Siap Amankan Nataru Cirebon
Sekitar 1.300 personel gabungan siap amankan perayaan Natal dan Tahun Baru di Cirebon.
BPOM Sulsel Sidak Penjual Parsel Jelang Nataru
BPOM menggelar inpspeksi mendadak ke penjual parcel di jalan Bulukkunyi Makassar. Sidak tersebut mengantisipasi produk kadaluarsa jelang Nataru.
11 Ribu Personel Gabungan Amankan Nataru di Jatim
Polda Jatim bersama TNI mengerahkan 11 ribu personel untuk mengamankan perayaan Hari Natal di Jatim.
0
Kekurangan Pekerja di Bandara Australia Diperkirakan Samapi Tahun Depan
Kekurangan pekerja di bandara-bandara Australia mulai bulan Juli 2022 diperkirakan akan berlanjut sampai setahun ke depan