Jakarta - Negara G20 sepakat untuk terus mendorong kerja sama dalam pengembangan vaksin dan obat-obatan mencegah Covid-19 yang mudah diakses dan terjangkau, serta mempercepat pemulihan ekonomi global.
Dalam pertemuan virtual Extraordinary G20 Sherpa ke-2, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Rizal Affandi mengatakan Indonesia telah menenerapkan langkah extraordinary dalam rangka penanganan dampak pandemi Covid-19.
"Dari aspek kesehatan, Indonesia terus mendorong peningkatan kerja sama dalam rangka penemuan vaksin dan penyaluran obat-obatan yang mudah terjangkau dan dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat," kata Rizal Affandi yang ikut dalam pertemuan virtual tersebut, dikutip dari siaran persnya.
Hal yang juga perlu menjadi perhatian adalah peningkatan kerja sama dalam rangka upaya penanganan perubahan iklim.

Rizal menjelaskan, pertemuan itu secara garis besar membahas mengenai perkembangan terkait isu penanganan Covid-19, perkembangan isu-isu terkini di bawah Working Groups G20, serta masukan terhadap elemen Outcome KTT G20 yang akan dilaksanakan pada bulan November 2020 mendatang
Ia mengatakan semua negara di dunia saat ini tengah melakukan langkah extraordinary dan menerapkan strategi kebijakan, baik dari sisi fiskal maupun moneter.
Seiring dengan langkah penanganan kesehatan, kata Rizal, aspek pemulihan ekonomi nasional juga terus diperhatikan dan ditingkatkan. Hal ini dilakukan guna melindungi dan menjaga stabilitas perekonomian nasional, penyaluran bantuan sosial-ekonomi bagi yang terdampak, dan mendorong peningkatan kemampuan pelaku usaha sektor rill dan sektor keuangan.
Dalam penyiapan elemen outcome KTT G20, Sherpa G20 Indonesia menyampaikan beberapa masukan, di antaranya memastikan keamanan dan peningkatan dukungan bagi para pelaku tenaga kesehatan, serta mendorong kelancaran arus barang dan jasa di tengah pandemi Covid-19.
Selain itu, dengan mendorong prinsip-prinsip lawfulness, fairness, dan data transparency dalam pertukaran data guna menghindari terjadinya kebocoran data dalam isu ekonomi digital.
"Hal yang juga perlu menjadi perhatian adalah peningkatan kerja sama dalam rangka upaya penanganan perubahan iklim, serta mendorong investasi guna meningkatkan mata pencaharian petani, khususnya pertanian skala kecil dan pertanian keluarga," ujar Rizal Affandi.
Seperti diketahui pertemuan pertemuan virtual tersebut dipimpin Sherpa G20 Arab Saudi yang memegang Presidensi G20 tahun 2020. Sedangkan seluruh Sherpa negara G20 hadir, diikuti perwakilan dari Organisasi dan Lembaga Kerja Sama Keuangan/Pembangunan Regional dan Internasional.