Jakarta – Negara-negara paling maju di dunia harus bekerja sama untuk melanjutkan belanja yang mendorong pemulihan pandemi virus corona (Covid-19), dan membantu negara-negara miskin memperoleh vaksin Covid-19. Hal ini disampaikan oleh Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS), Janet Yellen, hari Kamis, 25 Februari 2021.
Lebih lanjut Yellen mengatakan dalam perjuangan membantu ekonomi dunia pulih dari krisis, "tugas pertama kita harus membasmi virus" dengan vaksinasi di seluruh dunia.
Tetapi Yellen memperingatkan, jangan membuat kesalahan dengan terlalu cepat menghentikan stimulus yang diberikan pemerintah untuk menopang ekonomi mereka.
Negara-negara berkembang memperingatkan, dan hal itu juga diserukan oleh Dana Moneter Internasional (IMF) dan lainnya, bahwa negara-negara terkaya memonopoli pasokan vaksin dunia, meninggalkan negara-negara miskin.
Ilustrasi (Foto: straitstimes.com/AFP)
Yellen memperingatkan, hal itu menyebabkan hilangnya nyawa dan menunda pemulihan ekonomi. Ia mendesak agar negara-negara G20 meningkatkan bantuan mereka guna “memenuhi kebutuhan tinggi yang belum terpenuhi" dari inisiatif vaksin dunia seperti COVAX.
Menteri Keuangan AS itu juga mendukung proposal untuk menyalurkan sumber daya ke negara-negara berpenghasilan rendah, melalui mata uang IMF yang dikenal sebagai SDR (Special Drawing Rights) yaitu aset cadangan pelengkap dan dikelola IMF (ps/jm)/voaindonesia.com. []