Aceh Barat Daya – Nilawati perempuan berparas cantik memiliki segudang karir. Lahir di Banda Aceh putri asli tanah rencong ini menjabat Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Aceh Barat Daya, Provinsi Aceh.
Sebelum menjadi orang nomor satu di Kejari Abdya Nilawati menjabat kepala tata usaha Kejaksaan Tinggi Aceh.
Nilawati berbagi profil dan jenjang karirnya hingga di tugaskan menduduki posisi sebagai Kajari Aceh Barat Daya, Kamis 7 November 2019 di Pendopo bupati setempat.
Nilawati menyelesaikan semua pendidikan di tanah Serambi Mekkah, karir perempuan satu anak ini terbilang cukup gemilang, semua jenjang karir dimulai di Banda Aceh.
“Saya lahir di Banda Aceh, tapi orang tua saya asli Aceh Utara. Pendidikan saya di Banda Aceh, SD, SMA hingga selesai kuliah. Jenjang karir saya juga di awali di Banda Aceh. Saya CPNS di Kejari Aceh pada tahun 89,” kata Nilawati.
Berposisi sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Kejari Aceh seraya menempuh pendidikan Jaksa, pada tahun 2001 Nilawati selesai pendidikan dan masih bertugas di Kejaksaan Negeri Banda Aceh.
26 September kemarin saya dipercaya pimpinan menjabat sebagai Kajari Aceh Barat Daya.
Satu tahun kemudian, tepatnya pada 2003 atasan memberinya jabatan baru yakni sebagai kasi pidsus di Kajari Banda Aceh. Posisi ini di tempati sampai tahun 2013.
“Jadi 10 tahun saya menjadi kasi pidsus,” katanya.
Memiliki kinerja memuaskan, karir Nilawati terus melejit. Tahun 2013 sampai 2017 dia mendapat tugas baru sebagai kasi penuntutan dibidang pidsus Kejaksaan Tinggi (Kejati).
Pada tahun 2017, Nilawati kembali mendapat tugas baru, dia menduduki posisi kabag tata usaha dan jabatan ini berakhir pada tanggal 26 September 2019.
“26 September kemarin saya dipercaya pimpinan menjabat sebagai Kajari Aceh Barat Daya,” katanya.
Nilawati dalam sambutannya meminta dukungan dan spot dari pemerintah daerah berserta jajaran dalam melaksanakan tugas. Dia berjanji apa yang sudah di rintis oleh Kajari sebelumnya dilanjutkan seraya dan dapat menutupi jika ada yang kurang.
“Semoga apa yang sudah dirintis oleh Kajari sebelumnya dapat dilanjutkan dan menutupi apa yang kurang,” katanya. []
Baca juga:
- Bertahan Hidup dengan Jalan Prostitusi di Aceh
- Ketika Kabut Asap Memburamkan Langit Aceh
- Warga Aceh Digegerkan Kelahiran Kerbau Delapan Kaki
