Jakarta - Novel Baswedan, penyidik senior KPK berharap agar Komjen Listyo Sigit Prabowo menjadi orang yang dapat membawa perubahan bagi Polri. Kini, Listyo Sigit yang menjabat sebagai Kabareskrim, ditunjuk Presiden Joko Widodo Menjadi calon tunggal Kapolri Pengganti Jenderal Idham Azis.
Banyak faksi di Polri yang sarat kepentingan dan saling menyandera. Sehingga Pimpinan Polri tidak berani mereformasi Polri menjadi institusi yang dipercaya.
Novel Baswedan mendoakan, Komjen Listyo Sigit mempunyai pribadi yang berani dan antikorupsi. Sehingga Listyo Sigit berani membawa perubahan dan memperbaiki Polri.
"Semoga Komjen Listyo Sigit, calon tunggal Kapolri adalah pribadi yang berani dan antikorupsi. Sehingga Pak Sigit berani perbaiki Polri," tulis Novel Baswedan di akun Twitter miliknya, @nazaqistha, pada Jumat, 15 Januari 2021.
Selain itu, menurut Novel Baswedan, Polri saat ini diisi banyak faksi yang mempunyai kepentingan sendiri-sendiri dan saling menyandera satu sama lain. Sehingga dibutuhkanlah sosok pemberani dan antikorupsi untuk membawa perubahan.

"Banyak faksi di Polri yang sarat kepentingan dan saling menyandera. Sehingga Pimpinan Polri tidak berani mereformasi Polri menjadi institusi yang dipercaya," ungkap Novel.
Diketahui Komjen Sigit sendiri pernah mengungkapkan kasus besar yang menjadi perhatian publik. Diantaranya kasus penyiraman air keras ke Novel Baswedan. Listyo Sigit mengungkapkan pelaku penyerangan air keras terhadap Novel, hanya berselang 12 hari setelah dia menjadi Kabereskrim Polri pada 16 Desember 2019.
- Baca juga : Deretan Kasus yang Berhasil Dibongkar Listyo Sigit
- Baca juga : Total Kekayaan yang Dimiliki Komjen Listyo Sigit Prabowo
Adapun Sigit mengumumkan secara langsung penangkapan dua terduga pelaku yakni, RM dan RB pada 27 Desember 2019. Kedua orang pelaku merupakan anggota kepolisian.
Tak hanya mengungkapkan kasus Novel Baswedan, ia juga pernah melakukan penangkapan terhadap buronan terpidana kasus hak tagih Bank Bali yakni, Djoko Tjandra pada 30 Juli 2020. []
(Risma Dewi Indriani)