Jakarta - Peneliti Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Wasisto Raharjo Jati menilai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengambil celah untuk 'menikung' Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang diketahui tidak menemui peserta aksi penolak Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja saat ada demonstrasi besar di Ibukota.
Menurutnya, momen di mana Anies mengajak pedemonstran menyanyikan "Padamu Negeri" dapat memberi efek kejut bagi Pemerintah Pusat, yang tidak mengirimkan perwakilannya untuk menemui aliansi buruh, mahasiswa, dan sipil yang berdemonstrasi di Jakarta.
Ketika satu di antaranya membuat celah, di situlah pihak lain akan berusaha ambil keuntungan dari celah itu.
"Saya pikir demikian mas," kata Wasis, sapaannya, kepada Tagar, Jumat, 9 Oktober 2020.
Baca juga: Anies Baswedan Ajak Demonstran Nyanyi Bagimu Negeri
Pria kelahiran Yogyakarta ini memandang, saat Anies menemui pedemo bisa diartikan sebagai romantisasi kisahnya yang dulu sempat menjadi koordinator demonstran, ketika masih menempuh pendidikan strata satu (S-1) di Universitas Gadjah Mada (UGM).
Lebih lanjut Wasis berpendapat, saat mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) ini bertemu pedemonstran, menjadi upaya baginya untuk menunjukkan siapa sebenarnya penguasa Jakarta yang sesungguhnya.
"Sama seperti Presiden Jokowi ke reuni 212 di Monas tahun 2017, menenangkan massa secara psikis," ujarnya.

Dalam hal ini, ia memuji Anies yang pandai memanfaatkan momentum situasi dan keadaan, meskipun dapat dikatakan sudah menyerempet konflik kepentingan yang dapat memicu ketidakakuran antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Ini lebih pada soal legitimasi kekuasaan atas Ibukota. Kita sudah tahu semua kalau Istana dan Balai Kota itu kadang berselisih paham di berbagai kebijakan. Makanya ketika satu di antaranya membuat celah, di situlah pihak lain akan berusaha ambil keuntungan dari celah itu," kata Wasis.
Baca juga: Anies Tak Pernah Diundang Rapat Padahal Anggota Satgas Omnibus Law
Sebelumnya, Gubernur Anies Baswedan mendatangi lokasi Halte Bundaran Hotel Indonesia (HI), di Jalan MH Thamrin yang sempat dibakar massa. Seusai menyerap aspirasi pedemonstran UU Cipta Kerja, di akhir pertemuan, Anies mengajak mereka menyanyikan lagu "Bagimu Negeri".
"Tadi kita akhiri, saya ajak semua mari kita ingat bahwa apa yang kita kerjakan adalah buat kemajuan negeri ini, karena itu kita sama-sama akhiri dengan menyanyikan Bagimu Negeri. Menjadi pengingat bahwa ini adalah untuk negeri kita," ujar Anies di Bundaran HI, Jakarta, Kamis malam, 8 Oktober 2020.
"Saya ingin sampaikan bahwa apa yang tadi jadi aspirasi, besok kita akan teruskan aspirasi itu. Besok disampaikan," ucap Anies Baswedan di hadapan massa aksi. []