Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) buka suara atas pelemaham indeks harga saham gabungan (IHSG) yang terus berlanjut. Juru Bicara OJK Sekar Putih Djarot mengatakan pelemahan IHSG beberapa hari ini sejalan dengan tekanan yang terjadi di berbagai bursa saham dunia, salah satunya imbas dari penyebaran virus corona atau COVID-19.
"Kondisi ini dilatarbelakangi oleh sentimen negatif penyebaran virus corona yang semakin meluas ke berbagai negara, termasuk Amerika Serikat," ujarnya dalam keterangan pers yang diterima Tagar, Jumat, 28 Februari 2020.

Sekar menambahkan otoritas saat ini terus melakukan upaya mitigasi dan pencegahan agar risiko tekanan terhadap perekonomian tidak berlanjut. Salah satu yang menjadi fokus perhatian adalah perkembangan dan situasi pada pasar modal.
"OJK akan memperhatikan secara ketat perkembangan dan dinamika pasar saham baik global, regional maupun domestik," kata dia.
Guna mereduksi efek negatif, lembaga pimpiman Wimboh Santoso itu kini tengah membangun konsolidasi insentif dengan pihak-pihak terkait.
"OJK akan terus berkoordinasi dengan Bursa Efek Indonesia untuk melakukan langkah-langkah yang dibutuhkan sesuai dengan kewenangan," tuturnya.
Sebagai informasi, pelemahan IHSG terus berlanjut dalam beberapa waktu belakangan ini. Puncaknya pada sesi perdagangan I, Jumat, 28 Februari 2020, IHSG ditutup pasa level 5.311,96 melemah 223,73 atau sekitar 4,04 persen. Adapun, level paling tinggi terpantau berada pada 5.436,17 dan terendah 5.288,37
"Kedepan, otoritas bersama dengan pemerintah dan Bank Indonesia akan terus mensinergikan kebijakan untuk memberikan stimulus dan menjaga kepercayaan publik khususnya investor," ucap Sekar.
Berdasarkan data yang dikutip dari WHO/China National Health Commission saat ini ada 49 negara yang sudah teridentifikasi terkena virus corona dengan total 82.000 kasus dan 2.800 kematian. Sedangkan di China teridentifikasi 78.000 kasus, 2.747 kematian, dan dinyatakan sembuh sebanyak 32.531. []