Jakarta – Varian Omicron dari Covid-19 menghambat ekonomi dunia, yang akan memperlambat pertumbuhan tahun ini, terutama di dua negara ekonomi terbesar di dunia (AS dan China). Hal ini dikatakan oleh pejabat Dana Moneter Internasional (IMF - International Monetary Fund) hari Selasa, 25 Januari 2022.
Badan pemberi pinjaman yang berpusat di Washington DC, AS, itu memangkas perkiraan PDB dunia tahun ini menjadi 4,4%, setengah poin lebih rendah dari perkiraan pada Oktober 2021, karena "hambatan" yang disebabkan oleh varian terbaru, meskipun virus itu diperkirakan akan mulai memudar pada kuartal kedua tahun ini.
"Ekonomi dunia memasuki tahun 2022 dalam posisi lebih lemah dari yang diperkirakan sebelumnya," kata IMF dalam laporan triwulanan yang diperbarui, Pandangan Ekonomi Dunia.

Laporan IMF itu menambahkan, "Munculnya varian Omicron pada akhir November 2021 mengancam akan menunda jalur pemulihan ekonomi ini."
Sementara itu, "Kenaikan harga energi dan gangguan pasokan menyebabkan yang lebih tinggi dan lebih luas daripada perkiraan sebelumnya.”
Setelah pemulihan yang mantap tahun lalu ketika ekonomi dunia tumbuh sekitar 5,9%, IMF memangkas prakiraan untuk hampir setiap negara -dengan pengecualian India– namun, penurunan peringkat bagi Amerika dan China yang merupakan dampak terbesar bagi perekonomian dunia (ps/jm)/AFP/voaindonesia.com. []
Gubernur BI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Global 2021 Capai 5,7 Persen
Omicron Menyebar, Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Turun
OECD: Omicron Ancam Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi Dunia
Harga Minyak Naik, Ekonomi Global Mulai Tumbuh Positif