Jakarta - Sebuah kecelakaan maut terjadi lagi di ruas Tol Cipali, Subang, Jawa Barat, pada Kamis, 14 November 2019. General Manager Operasioanl (GMO) PT LMS selaku operator Cipali Suyitno mengungkapkan penyebab mayoritas kecelakaan di kawasan itu.
Suyitno menyebutkan berdasarkan data yang ada, sebanyak 80 persen kecelakaan yang terjadi di tol disebabkan faktor human error atau kelalaian manusia, seperti halnya yang memakan korban 7 orang tewas pada Kamis dini hari tadi.
"Data yang ada pada kami sebanyak 80 persen ke atas kecelakaan di Tol Cipali karena human error," kata Suyitno di Cirebon, Kamis, 14 November 2019, diberitakan Antara.
Dia lantas menyebut kecelakaan antara Bus Sinar Jaya nopol B-7949-IS dengan Bus Arimbi nopol B-7168-CGA itu juga disebabkan kelalaian manusia saat mengendarai kendaraan. Kejadian diduga lantaran sopir mengantuk dan menyeberang ke arah berlawanan.
"Itu terbukti dari tidak adanya bekas pengereman di sekitar TKP," ujarnya.
Suyitno mengatakan bahwa di tempat kejadian perkara (TKP) KM 117 Tol Cipali memang belum ada pembatas jalan yang dipasang karena saat ini pihaknya baru memasang di titik rawan saja.
Namun, kata dia, kondisi jalan di KM 117 bisa dikatakan dalam kondisi baik karena sudah memenuhi semua ketentuan dan kecelakaan di tol tadi malam itu memang gara-gara kelalaian manusia.
"Kami memang belum pasang pembatas. Akan tetapi, kondisi jalan sudah baik dan sesuai dengan ketentuan dari pemerintah. Kecelakaan tadi malam itu memang karena human error," kata dia.
Ilustrasi Kecelakaan Bus. (Foto: Antara/Dedhez Anggara/pras)
Korban Tewas Dibawa Keluarga
Diberitakan sebelumnya, sebuah kecelakaan terjadi di ruas Tol Cipali Km 117, Kabupaten Subang, Jawa Barat, pada Kamis, 14 November 2019. Sebanyak 7 orang tewas dan puluhan lain mengalami luka-luka dalam peristiwa yang melibatkan dua bus tersebut.
Humas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Subang, Mamat, mengatakan tujuh jenazah korban meninggal dunia, kini sudah dibawa oleh keluarga masing-masing.
Baca juga: Tujuh Orang Tewas dalam Kecelakaan Tol Cipali
Saat ini, seluruh jenazah sudah dalam proses pemulangan dan akan diberangkatkan secara bersamaan.
"Sudah proses pemulangan ke dalam ambulan, tinggal dua jenazah lagi yang disiapkan untuk dimasukkan ke ambulans," kata Mamat di saat dihubungi, Kamis, 14 November 2019, diberitakan Antara.
Sementara puluhan korban yang mengalami luka-luka, sebagian, juga sudah ada yang dibolehkan pulang.
"Dari 25 pasien, hingga jam 13.00 WIB tersisa 11 pasien yang masih kita tangani," kata Mamat. []