Salah satu unsur penting dalam demokrasi adalah kebebasan. Dan demonstrasi adalah salah satu modus demokrasi. Demonstrasi terjadi, jika kanal-kanal aspirasi masyarakat dalam instrumen demokrasi tersumbat, maka kelompok orang turun ke jalan menyuarakan keinginannya dan sekaligus mengharapkan simpati dari publik luas agar mendukungnya.
Jika ada sekelompok orang berdemontrasi menyuarakan sesuatu, itu lumrah, karena itu bagian dari demokrasi. Dan, jika ada kelompok lain merespons demontrasi tersebut, dengan cara pandang dan pijakan berpikirnya, itu juga lumrah.
Namun, jika demonstrasi itu menjadi anarkis, merusak fasilitas publik, menganiaya petugas kepolisian dan Ade Armando, itu jelas bunga bangkai demokrasi. Biadab, tidak bisa diterima akal sehat, dan kriminal. Tangkap dalang, provokator, dan pelaku lapangan. Hukum harus tegak kepada siapa pun. Hukum tidak boleh kiyar-kiyur alias sayur karena kepentingan politik.
Saya membela hak kemanusiaan Ade Armando.
Baca juga Mereka Berteriak Munafik Sambil Memukuli Ade Armando
Dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando dikeroyok massa aksi tak dikenal di depan gedung DPR/MPR RI pada Senin, 11 April 2022. (Foto: Dok Tagar)
Berdemokrasi yang waras, benar dan bermartabat adalah untuk memajukan negeri, bukan menjadi ajang tawuran sesama anak bangsa. Menjijikkan. Penganiayaan terhadap Ade Armado, tidak bisa dibenarkan dari sudut pandang manapun dan perbuatan yang sangat keji, biadab dan kriminal. Cara-cara kekerasan bukan cara berdemokrasi dan tidak pantas dilakukan oleh orang yang mengaku terpelajar.
Secara tegas Presiden Jokowi sudah mengatakan, bahwa tidak ada tiga periode jabatan Presiden dan penundaan jadwal Pemilu 2024. Lalu apa urgensinya berdemontrasi?
Demontrasi sudah kehilangan ruh jika temanya menentang jabatan Presiden tiga periode dan penundaan jadwal pemilu.
Mengapa harus begitu emosional soal jadwal pemilu? Kapan pun Pemilunya, Kadrun tetap kalah. Tidak ada ideologi politik agama sebagai ideologi negara dan tidak ada negara agama. Indonesia akan tetap sebagai negara kebangsaan yang berideologi Pancasila, NKRI yang berbhinneka, dan UUD 1945.
Kadrun getol memanfaatkan instrumen demokrasi dan kebebasan untuk menghancurkan demokrasi dan kebebasan itu sendiri. Buktinya, kadrun suka memaksakan kehendak.
Saya membela hak kemanusiaan Ade Armando, dan sekali lagi menuntut aparat Kepolisian untuk mengungkap dan menindak tegas pelakunya. Jangan ada tebang pilih!
Cara-cara kekerasan hanya milik politik ekstrem: kadrun dan kiri berwajah kadrun.
*Dosen Universitas Gadjah Mada
Baca juga
- Kronologi Ade Armando Dikeroyok Massa Saat Hadir di Demo DPR RI
- Ade Armando Turun ke DPR, Dukung Mahasiswa Tolak Wacana Jokowi 3 Periode
- Ade Armando Dikeroyok Massa saat Hadir di Demo
- Profil Ade Armando, Dituding Dilindungi Rezim