Jakarta - Microsoft mengonfirmasi bahwa awal bulan Agustus 2020, pihaknya telah berniat untuk membeli aplikasi video singkat garapan ByteDance, yakni TikTok. Namun, sebuah laporan terbaru menyebutkan bahwa Oracle bergabung dalam persaingan untuk mengakuisisi aplikasi TikTok untuk wilayah operasi Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari The Financial Times, Rabu, 19 Agustus 2020, perusahaan perangkat lunak AS ini telah menerima persetujuan lisan dari Presiden AS Donald Trump dalam pidatonya di Yuma, Arizona. Perusahaan ini telah melakukan pembicaraan awal dengan ByteDance untuk membeli operasi aplikasi ini di wilayah AS, Kanada, Australia, dan Selandia Baru.
Logo Oracle. (Foto: The Verge)
Oracle memiliki keunggulan atas Microsoft dalam mendapatkan TikTok karena perusahaan ini bekerja dengan sekelompok investor, termasuk General Atlantic dan Sequoia Capital. Bahkan Trump pun percacya bahwa perusahaan asal California ini akan menjadi pembeli yang baik.
"Saya pikir pemilik Oracle adalah orang yang luar biasa. Oracle pasti akan menjadi seseorang yang bisa mengatasiny," kata Trump.
Donald Trump telah mengancam ByteDance untuk menjual bisnisnya ke perusahaan Amerika Serikat dalam tenggat waktu hingga 15 September. Jika tidak diwujudkan, maka ByteDance harus mengikuti perintah eksekutif untuk menutup operasionalnya di AS.[]