Orator 212 Sebut Ahok, Puan, Yasonna Korupsi e-KTP

Salah satu orator massa aksi 212 menyebut petinggi PDI Perjuangan, Puan Maharani dan Yasonna Laoly korupsi e-KTP. Ahok koruptor dilindungi DPR.
Dari kiri ke kanan Sumber: - Pinterpolitik - Instagram/@puanmaharaniri - Instagram/@yasonna.laoly

Jakarta - Salah satu orator massa aksi 212 yang menuntut pengungkapan kasus korupsi menyebut Menteri Hukum dan HAM Yasonna Hamonangan Laoly, Ketua DPR Puan Maharani, dan Komisaris Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, sebagai koruptor yang tak tersentuh hukum.

"Yasonna (Laoly) terima ratusan dolar dari kasus e-KTP. Tangkap Yasonna. Puan Maharani menerima suap ribuan dolar dari kasus e-KTP," kata Marwan Batubara yang berorasi dari atas mobil komando, di Patung Kuda, Jakarta Pusat, 21 Februari 2020.

Baca juga: Komando Rizieq Shihab, PA 212 dan FPI Jihad Total

Ahok harus mencatat bahwa Indonesia negara hukum. Selain penistaan agama, Ahok masih memiliki 6 sampai 10 kasus lagi. Ahok bisa lolos karena dibiarkan oleh DPR.

Marwan mengatakan masih banyak lagi nama pejabat yang juga terlibat korupsi, namun hingga detik ini masih aman-aman saja. Di matanya seorang koruptor tidak pantas menempati jabatan strategis di pemerintahan.

"Banyak lagi nama-nama yang sekarang sedang berkuasa masih dilindungi penegak hukum. Sebenarnya tidak pantas menduduki (posisi penting di pemerintahan) karena para koruptor. Harus diadili," ujarnya dengan nada berang.

Aksi 212Emak-emak membawa beberapa poster dengan tulisan untuk memberantas korupsi di Indonesia dalam aksi 212, Jumat, 21 Februari 2020. (Foto: Tagar/Gemilang Isromi Nuari)

Kemudian, Marwan menyebut mantan Gubernur DKI Jakarta bukanlah sosok yang bersih. Selain pernah tersandung kasus penistaan agama, setidaknya Ahok, menurutnya, memiliki 6 hingga 10 kasus lain yang tidak tersentuh hukum.

"Ahok harus mencatat bahwa Indonesia negara hukum. Selain penistaan agama, Ahok masih memiliki 6 sampai 10 kasus lagi. Ahok bisa lolos karena dibiarkan oleh DPR," teriaknya menggunakan pengeras suara.

Bahkan, secara gamblang Marwan menuding Jokowi takut terhadap Ahok. Ketakutan itu dilatarbelakangi ucapan Ahok yang menyebut kemenangan Jokowi pada Pemilu 2014 berkat disokong para taipan.

"Pak Jokowi boleh takut karena Ahok, karena Ahok pernah bilang Jokowi menang karena didukung para pengusaha pengembang," katanya.

Baca juga: Massa Aksi PA 212 Teriakkan Ali Mochtar 'Nyebelin'

Masih menurut Marwan, Ahok dia sebut-sebut mendapat perlindungan spesial dari sejumlah pihak, termasuk dari eks pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) seperti Basaria Panjaitan dan Saut Situmorang. Maka itu dia pernah bercakap besar dengan mengatakan bakal menang menjadi presiden, apabila mengikuti proses pemilihan presiden atau pilpres.

"Ahok sudah sesumbar akan menang kalau ikut pilpres. Padahal dia banyak kasus korupsi. Kita punya bukti-bukti dan fakta persidangan. Salah satunya Ali Gwan pemilik Podomoro Group, tapi bisa lolos karena dilindungi KPK, salah satunya Basaria Panjaitan dan Saut Situmorang," kata Marwan.

Aksi 212Masa aksi membawa poster yang menunjukkan bahwa koruptor dan virus corona sama-sama musuh masyarakat dalam aksi 212, Jumat, 21 Februari 2020. (Foto: Tagar/Gemilang Isromi Nuari)

Aksi 212 yang sedianya dilakukan hingga ke depan Istana Negara urung dilakukan, lantaran di samping Tugu Patung Kuda telah dipasang pagar kawat tajam, yang sengaja dibentangkan menutupi jalan agar massa tidak bisa long march menuju Istana Kepresidenan.

Oleh sebab itu, massa FPI dan PA 212 hanya bisa memuntahkan aspirasinya di sekitar Patung Kuda yang berjarak sekitar 1 kilometer dari Istana Negara.

Dari pantauan Tagar, massa yang telah berkumpul sejak pukul 13.00 WIB usai salat Jumat terus datang berduyun-duyun. Hingga saat ini, aksi masih berlangsung dengan tertib dan aman.

Peserta aksi dari FPI dan PA 212 mengklaim kegiatannya ini dihadiri oleh para pemimpin umat Islam dari sejumlah daerah, serta pimpinan pondok pesantren, alias hanya kurang Imam Besar FPI Rizieq Shihab yang masih berada di Arab Saudi. []

Berita terkait
Massa Aksi PA 212 Siap Berjuang di Jakarta
Ratusan massa aksi 212 dari Bogor, Jawa Barat, telah memasuki DKI Jakarta untuk bergabung dalam unjuk rasa FPI dan PA 212 menuntut usut korupsi.
Irma NasDem Bingung FPI dan PA 212 Demo di Istana
Politikus Partai NasDem Irma Suryani Chaniago mempertanyakan Demo FPI dan PA 212 di Istana Negara pada Jumat, 21 Februari 2020.
Tuntutan Tak Dipenuhi, FPI Ancam Gelar Aksi Berjilid
Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Sobri Lubis mengancam akan menggelar aksi lanjutan apabila tuntutannya tidak ditindaklanjuti pemerintah.